Reviu Buku Mesin Jahit Warisan Ibu Karya Para Penulis Cilik Keren

Halo Kawan,

April sudah tiba. Aku bersemangat nih menyambut bulan ini karena selain bulan ini adalah ulang tahunku, rencananya buku terbaru serial Anak Kos Dodol bakal terbit! Hore! Kali ini, aku akan mengulas buku kumpulan cerpen anak PECI (Penulis Cilik Indonesia) berjudul Mesin Jahit Warisan Ibu yang baru saja terbit bulan Maret 2021.

Review Buku Mesin Jahit Warisan Ibu Penerbit Indiva Solo
Buku Mesin Jahit Warisan Ibu Penerbit Indiva Solo
(Foto: FB Penerbit Indiva)

Buku ini istimewa banget karena seperti labelnya PECI, ditulis oleh anak-anak berusia 10-14 tahun, atau duduk di bangku SD kelas 5-SMP Kelas 8. Buku ini berisi 30 cerita pendek yang berhasil menjadi finalis dan pemenang Kompetisi Menulis Indiva 2020 Kategori Cerpen Peci. 

Jika tulisan kalian berhasil masuk buku ini sudah menjadi prestasi membanggakan karena rata-rata Kompetisi Cerpen PECI dari Penerbit Indiva Media Kreasi Solo ini diikuti oleh 200-400 cerpen dari seluruh Indonesia. Tema cerpen buku ini pun beragam tapi memiliki satu kesamaan yaitu tersimpan hikmah dari ceritanya. 

Baca Juga: Buku Komedi Bikin Ketawa IIDN

Salah satu keunikan buku antologi Kompetisi PECI tahun ini adalah karya para pemenang dan finalis dibukukan bersama-sama. Biasanya nih, Indiva menerbitkan satu buku antologi khusus pemenang. Lalu ada antologi khusus finalis. Kali ini berbeda, tak heran bukunya jadi lebih tebal yaitu 352 halaman.

Judul buku ini diambil dari cerpen karya juara pertama ajang ini, Mesin Jahit Warisan Ibu karya Aditama Arbi yang biasa disapa Tama. Tama kini berusia 14 tahun dan tinggal di Madiun. Cerpen Tama ini berkisah tentang pertemuan dua bersaudara Kak Alara dan Arini dengan Ade, seorang anak lelaki yang menjahit masker dan menjualnya untuk menyambung hidup. 

http://www.ruangaksaraku.com/2021/01/life-as-divorcee-buku-solo-pertama-blogger-virly-ka.html

Alara punya ide untuk bekerjasama dengan Ade menjual masker. Alara yang menjahit, Ade mendesain gambar masker dan Kak Arini yang menjual maskernya secara online. Cerpennya begitu menyentuh hingga tak heran dewan juri memilihnya sebagai juara pertama, ya. Gaya bahasanya juga runtut dan apik tak disangka ditulis oleh seorang penulis belia.

Cerpen berikutnya adalah karya juara kedua, Zaidan Athaya Pratista yang berjudul Brankas Bang Abas. Zaidan berasal dari Semarang ini menulis kisah tentang Ali yang diberi tugas menjaga brankas kecil milik Bang Abas, adik ibunya. 

Reviu Buku Mesin Jahit Warisan Ibu Karya Para Penulis Cilik Keren

Bang Abas adalah pedagang keliling dan harus bepergian selama sebulan. Saat ada seseorang datang membawa surat yang berisi pesan Bang Abas untuk menyerahkan brankasnya, apa yang Ali lakukan? Cerpen yang bertema amanah ini menarik banget untuk dibaca. Keren deh Zaidan! 

Baca Juga: Buku Sukses Jadi Travel Blogger!

Cerpen berjudul Jejak dan Bayangan karya juara ketiga Jasmine Nurah menurutku unik banget idenya. Kok bisa kepikiran ya? Siswi SMP asal Malang ini menulis kisah tentang Riani yang ketakutan karena jejak kaki dan bayangannya. Ia selalu mengira kalau keduanya adalah musuh yang siap mencelakainya. Cerpen ini dirangkai dengan alur yang rapi dan dalam maknanya. Wow.

Salah satu cerpen yang menarik adalah berjudul Rahasia, ya! Karya Rexylano Dewangga. Cerpen ini menceritakan tentang Alvin yang kesal karena selalu disuruh-suruh oleh ibunya padahal ia capek. Mama Alvin adalah seorang single parent yang harus pontang-panting berjualan rendang untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua. Suatu hari, Alvin terbangun dan menemukan kenyataan Mama sedang ke rumah sakit. Ia pun menyesali perilakunya yang selalu enggan membantu Mama. Apakah yang terjadi dengan Mama dan apa sih rahasia Alvin? Penasaran? Baca dong bukunya.


Review Buku Mesin Jahit Warisan Ibu Karya Para Penulis Cilik Keren

Cerpen-cerpen lain dalam buku ini tak kalah menarik lho. Temanya pun beragam sekali. Mulai dari tema Corona dalam Cerpen Menunggu Bapak karya Naura Athaya, tema pesantren dari cerpen Cerita Indah dari Pesantren karya Khadijah Qonita, hingga tema menjaga kesehatan dari cerpen berjudul Bukan Karena Jo Ingin Kurus karya Nailah Aieola Nabihah.

Cerpen Nailah yang berasal dari Ungaran ini berkisah tentang Jo yang selalu rajin olahraga dan tidak jajan sembarangan. Karena perilakunya itu, ia diledek Ribka, teman sekelasnya kalau Jo itu pengen kurus. Padahal, Jo sama sekali tak berdiet atau ingin kurus. Apa alasan Jo rajin olahraga dan jaga makan? Temukan rahasianya di buku ini ya.

So, kalau kamu ingin membelikan buku yang seru sebagai hadiah untuk anak, keponakan, atau sahabat bisa lho membeli buku ini. Pasti penerima hadiahnya senang sekali mendapatkan buku menarik ini. Buku ini juga bisa jadi referensi jika kamu ingin mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen Penerbit Indiva tahun depan. 

Buku Mesin Jahit Warisan Ibu

Berat: 0.60 kg

Dimensi: 14x 20 cm

Format: Softcover

Jumlah Hal: 352 Halaman

Penerbit: Indiva Media Kreasi 

Penulis: Aditama Arbi dkk

Terbit: Maret, 2021 

Harga: Rp99.000,00

 

Posting Komentar

29 Komentar

  1. Di rumah ortunya masih ada mesin jahit model ini mbak, tai skr udah ditambah dinamo biar lebih ringan saat menjahit.
    Keren ya meskipun anak lelaki tapi bisa menjahit untuk menjual masker demi menyambung hidupnya

    BalasHapus
  2. Sukaa. Baru baca reviewnya aja udah ngebet mau baca versi lengkapnya. Suka banget kalau ada anak-anak sudah pintar menulis dan menuangkan ide kaya gini. Aku dulu kecil pengen jadi penulis nggak kesampaian, haha

    BalasHapus
  3. nyesel aku gak mau belajar jait saat nenekku masih ada, padahal skill tersebut bisa kepake banget di masa pandemi ini ya, minimal bisa jahit masker deh

    BalasHapus
  4. waah udah lama ngga baca buku anak - anak dalam bahasa Indonesia mba. Makin banyak ya hasil karya yang bagus

    BalasHapus
  5. wow, aku baca resensi beberapa cerpen jadi amazed. Anak-anak kita udah pada jago merangkai dan menulis cerpen dengan tema yang unik dan disampaiakn dengan sangat baik ya. Gagal fokus sama mesin jahitnya mbak, mirip punya ibuku.

    BalasHapus
  6. Kalau ingat mesin jahit di rumah malah adanya mesin jahit suami. Terima kasih rekomendasi buku bacaan bisa jadi pilihan

    BalasHapus
  7. Ngomongin mesin jahit warisan, langsung teringat mesin jahit tua yang ada di Rumah Orangtua Garut. Dari dulu hingga sekarang masih ada, sebelumnya masih manual sekarang mesin tua itu sudah dimodif ditambah mesin listrik, huhu jadi kangen mudik.

    BalasHapus
  8. wah senang baca ini, keren banget anak kecil sudah punya karya seperti ini
    anakku juga klo ke toko buku pilih buku yg ditulis oleh anak anak juga

    BalasHapus
  9. Wah, ini ABG yg luar biasa yaaaa
    Udah bisa memroduksi naskah fiksi yg cihuy bangettt
    Takjub akuu.
    Seru banget ini bukunya, tebal yaitu 352 halaman. MANTAB!

    BalasHapus
  10. Wah masya Allah, ada cerpen Kakak Nailah ya. Selamat ya kalo rata-rata Kompetisi Cerpen PECI dari Penerbit Indiva Media Kreasi Solo ini diikuti oleh 200-400 cerpen dari seluruh Indonesia, yang lolos beneran luar biasa. Masya Allah.

    BalasHapus
  11. Hawa-hawane Nailah dari Ungaran ini tetangga kamarnya Mba Dedew ya? 😂
    Kayaknya penulis tuh darahnya mengalir gitu kan? #soktau
    Aku nggak nyangka lho ini para penulis muda udah keren banget tulisannya. Duh kok jadi malu ya sama mereka 😂😂😂

    BalasHapus
  12. Wah..ini buku yang pernah di posting mba Nunik. Karena ada karya anaknya yang namanya Rexy dibukukan.
    Liat judul2 yang dijabarkankanya aja terlihat menarik, di usia yang masih belia mereka bisa menciptakan karya yang begitu bagus dengan ide-ide cemerlang nya

    BalasHapus
  13. Happy Birthday Mbak...Barakallah fii umrik.
    Salut buat penulis belia dengan karyanya di PECI, salut banget buku ini ditulis oleh anak-anak berusia 10-14 tahun berdasarkan kompetisi. Hebat!

    BalasHapus
  14. Baca kutipan soal janji dan sinopsis jejak dan bayanga ini aku jadi bayangin mereka yang nulis bakal jadi penulis top di masa depan. Seusia mereka aku cuma penikmat cerita aja. Envy campur salut jadinya

    BalasHapus
  15. Mengagumkan anak2 masih SD udah pandai menulis. Selalu ada hikmah di setiap cerpen. Jadi penasaran kelanjutan kisah Alvin dan Mamanya.

    BalasHapus
  16. Wah.. Keren.. Makanya bukunya tebel ya mba. Udah lama nih aku gak baca buku. Bulan kemarin malah gak ada krn byk kerjaan. Duh mrs berdosa. Heu

    BalasHapus
  17. Selamat ya, kak Nailah...
    Tak terbayang, kalau kecil-kecil tulisannya cakep. InsyaAllah kelak bisa menjadi penulis hebat.

    BalasHapus
  18. Kisah anak-anak yang cerdas dalam menulis cerita.
    Kagum banget sama anak-anak yang bisa merangkai cerpen dengan bahasa santun dan insightful.

    BalasHapus
  19. Mesti banget deh kasih hadiah buku kayak gini ke anak2 ku udah 2, Kali baca review cerita anak.. yang pesan moral Dan edukasinya dapet

    BalasHapus
  20. aku belum baca ini Teh, udah ngincar sih ada kakak. Pasti ceritanya seru-seru banget ya. Apalagi ini pemenang jawara semua

    BalasHapus
  21. Luar biasa nih karya anak-anak ini, ceritanya pun bagus-bagus yaaa... Yang mesin jahit itu mengharukan sepertinya ya.

    BalasHapus
  22. liat idenya anak-anak ini kok keren-keren ya. mereka ini memang selalu tidak terduga deh. tapi kalau udah jadi, tulisannya keren.

    BalasHapus
  23. keren ih anak2 udah rajin nulis dan bagus pula. semoga mereka bisa terus asah bakat nya buat melahirkan buku2 yang berkualitas

    BalasHapus
  24. Masyaallah. Bagus-bagus ide ceritanya. Pasti mereka anak-anak pelahap buku.

    BalasHapus
  25. Mbak itu Nailah, Nailahnya mbak Dedew ya? kalau benar, masyaAllah beneran buah jatuh ga jauh dari pohonnya, barakallah. btw seneng banget baca postingan ini mbak, jadi tahu buku mana yang pas untuk anak-anak. makasih ya mbak

    BalasHapus
  26. ya ampuuuunnn dulu usia 14 tahun aku ngapain yaaa... Tama udah bisa nulis cerita yang diterbitkan. Adek-adek yang lain juga keren2 aku terharuuu ih lihatnya, skarang lebih mudah untuk siapapun menulis sejak dini yaaa

    BalasHapus
  27. Kagum banget sama anak-anak sekarang, produktifnya sangat positif. Semoga mereka terus berkarya yaa!

    BalasHapus
  28. keren banget ini masih kicik2 udah nerbitin bukuu, cita-citaku dulu yg belum kesampean sampe sekarang 😂

    BalasHapus
  29. Suka sama reviewnya nih dan penasaran ingin baca bukunya juga, seru dan mengharukan.

    BalasHapus