Berpulangnya Sang Penulis Panutan, Hilman Hariwijaya

Innalilahi wa inna ilaihi raji'un

Tanggal 09 Maret 2022 lalu, Indonesia kehilangan penulis serial Lupus, cerita remaja legendaris tahun 90-an, Mas Hilman Hariwijaya yang berpulang karena sakit komplikasi. Dunia penerbitan dan perfilman Indonesia berduka. Selain sebagai penulis buku, Mas Hilman juga adalah penulis skenario produktif hingga akhir hidupnya. 


Berpulangnya Sang Penulis Panutan, Hilman Hariwijaya

Warisan tulus beliau adalah buku-buku remaja karyanya yaitu serial Lupus, Vanya, dan Olga yang terbit beruntun tahun 90-an hingga tahun 2000 awal. Buku-buku kocak dan bergizi, yang mengisi hari-hari remaja 90an. Aku mengenal Lupus saat sekolah sekitar tahun 94-an. Buku-bukunya dulu kukoleksi lengkap oleh-oleh dari Ayahku yang berdinas ke Pulau Jawa. Saat itu, kami masih tinggal di Abepura, Jayapura. Koleksi buku yang kusayang sekali hingga tak boleh dipinjam teman. 

Aku suka banget kekocakan Lupus, cuek tapi sayang banget sama adiknya Lulu dan Ibunya. Ia juga orang yang peduli pada teman-temannya walaupun sering mengusili mereka. Ceritanya juga nyambung dengan kehidupan remaja saat itu. Aku juga suka banget serial Vanya yang bercerita tentang Vanya, anak tomboy dan imut kuliah Teknik di ITB dan ngekos di Bandung. ia jadi rebutan cowok-cowok di kampusnya. Seru banget.

Hilman Hariwijaya memang jenius. Ia menjadi wartawan di majalah remaja ternama Hai saat masih SMP. Saat itu, cerpennya sering dimuat di Majalah Hai. Biasanya, Hilman datang mengantar sendiri cerpennya dalam jumlah banyak ke kantor redaksi.

Suatu hari, ia ingin menulis cerita bersambung untuk majalah Hai tapi malu menunjukkannya pada Arswendo Atmowiloto redaktur saat itu. Alasannya, ia takut diledek. Hilman menulis serial Lupus yang terinspirasi dari pengalaman sehari-harinya bersama teman-teman sekolahnya. 

Baca Juga: Sokat Penulis Skenario Produktif

Tak disangka, Mas Wendo senang membaca ceritanya yang lucu dan khas remaja, lalu menerbitkannya di Hai tahun 1986. Kisah anak SMA Merah Putih bernama Lupus yang rambutnya berjambul, suka makan permen karet, cuek tapi sayang keluarga dan teman-temannya sangat khas remaja. Lupus juga ceritanya wartawan muda di majalah. Lupus punya pacar bernama Poppy dan segerombolan teman-teman ajaib dan unik diantaranya Gusur, Boim, Anto hingga Vivi Alone.

Menurut Hilman pada sebuah wawancara, nama Lupus terinspirasi dari nama rasi bintang yang ia ketahui saat menjadi anggota klub astronomi di sekolah. Ia sedang melakukan observasi bersama  teman-teman klub astronominya di Cibubur dan pertama kali mendengar nama rasi bintang Lupus yang dilintasi komet Halley. Ia tertarik menjadikan Lupus nama tokoh ceritanya.

Cerita bersambungnya pun lalu dibukukan di Penerbit Gramedia Pustaka Utama dan menjadi karya fenomenal. Bukunya terbit berjilid-jilid bahkan laris difilmkan dan disinetronkan! Pemeran Lupus pun silih-berganti mulai dari almarhum aktor muda Ryan Hidayat, lalu disinetronkan pemerannya adalah Oka Sugawa, Rico Karindra, Irgi Achmad Fahrezi hingga Attar Syah. Semuanya meraih popularitas karena memerankan Lupus. Lupus pun berkembang mengikuti zaman. Saat awal muncul, ia gondrong berjambul. Terus, di sinetron awal 2000-an Lupus sudah rapi rambutnya hehe. Ceritanya pun mengikuti perkembangan zaman.

Berpulangnya Sang Penulis Panutan, Hilman Hariwijaya

Tak hanya beken dengan Lupus yang laku jutaan buku dan menjadi buku terlaris selama puluhan tahun, penulis kelahiran Bengkulu 25 Agustus 1964 ini juga menelurkan serial yang tak kalah kocak seperti Serial Olga, Vanya, hingga Keluarga Hantu, Vladd, dan Lupus kecil. Produktif banget, kan? Ia sering menggandeng sahabatnya Boim Lebon, Gusur Adhikarya dan A. Mahendra untuk menulis serial bukunya.

Buku-buku karya Hilman dkk inilah yang menginspirasiku untuk menulis serial Anak Kos Dodol. Gaya menulis yang kocak pun banyak terpengaruh gaya bercerita beliau. Walaupun tak sempat bertemu langsung ia adalah panutanku dalam berkarya. Aku yakin, tak hanya aku yang terinspirasi dengan karya Mas Hilman. Pasti banyak penulis yang menjadikan beliau sebagai panutan.

Salah satunya Ceko Spy, teman penulis yang kini berkecimpung di dunia penulisan skenario FTV. Ceko sangat mengagumi beliau dan bahagia bekerja sama dengan Mas Hilman dalam berbagai proyek sinetron. Karya-karya Mas Hilman dalam dunia sinetron pun tak kalah banyak dan terkenal. Sebut saja film Dealova yang laris saat diluncurkan tahun 2005. 

Baca Juga: Belajar Menulis dari Buku Panduan Menulis

Ia juga menulis ratusan skenario sinetron diantaranya yang terbaru adalah Dari Jendela SMP, dan Love Story The Series yang kini masih tayang di televisi. Ia adalah penulis produktif dengan sejuta ide dan tak segan berbagi ilmu dengan para yuniornya. Maka, tak heran banyak yang berduka akan kepulangannya di bulan Maret 2022 ini. Salah satunya, sahabat beliau Bang Boim Lebon yang banyak menuliskan kenangan manis bersama beliau di Instagram.

Selamat jalan Mas Hilman.

Semoga karya-karyamu yang telah menghibur jutaan pembaca di Indonesia menjadi amal jariyah dan menerangi jalan pulang Mas Hilman Hariwijaya. Al Fatihah. Beristirahat dalam damai ya Mas..

Posting Komentar

27 Komentar

  1. Saya dulu waktu masih sekolah juga suka banget sama serial lupus ini. Turut berduka cita yang mendalam semoga khusnul khotimah dan segala amal ibadahnya diterima disisi tuhan.

    BalasHapus
  2. Saya generasi 90-an paling menantikan serial Lupus karya Hilman di majalah Hai.Ini benar-benar menyihir saya terpesona apalagi setelah difilmkan. Karya Hilman semuanya saya suka. Selamat jalan Hilman, sekarang sudah tidak merasakan sakit lagi

    BalasHapus
  3. waaah mas Hilman, karya-karyanya abadi sepanjang masa!

    Lupus juga mengantarku remaja, jadi punya kosakata seru - kocak dan heboh, ya karena bacaanku karya-karya mas Hilman ini!

    Aku kk baru tahu Dealova itu karya rahimullah Hilman juga ya Dew, dan inspirasi Anak Kos Dodol juga oleh beliau, keren.. semoga amal ibadah beliau diterima di SisiNYA aaamiiin

    BalasHapus
  4. Ternyata banyak juga buku karya Hilman hariwijaya ini ya. Saya tahunya Lupus aja karena sering membaca bukunya

    BalasHapus
  5. Saiyaah termasuk penggemar Lupus di kala itu masih jenjang SMP dan SMA.

    Semoga husnul khotimah dilapangkan kuburnya buat bang hilman.

    BalasHapus
  6. Saya termasuk penikmat karya-karyanya juga dari buku dan film. Sempat mewarnai masa remaja saya dengan kehadirannya. Semoga alm husnul khatimah

    BalasHapus
  7. Kalo inget almarhum, jadi inget waktu masih sekolah dulu.. Baca bukunya giliran gitu.

    Innalillahi wa Inna ilaihi raajiun, semoga mas Hilman husnul khotimah aamiin

    BalasHapus
  8. Serial lupus ini salah satu buku favorit saya waktu di sekolah dulu. Ceritanya sangat pas dengan keadaan waktu sekolah dulu, kocak banget ya...
    InsyaAllah karya Mas Hilman bisa jadi hiburan bagi pembacanya dan jadi amal jariyah bagi beliau.

    BalasHapus
  9. Sedih, dunia literasi sedang berduka ya mbak
    Aku pembaca setia Lupus
    Lupus menemani masa masa remajaku

    BalasHapus
  10. Lupus itu selalu lucu dengan tingkah polanya yang unik. Aku juga suka kekonyolannya. Hubungan ama adiknya lulu juga kadang saling ledek tapi saling sayang

    BalasHapus
  11. Masih inget banget karya-karyanya Hilman Hariwijaya yang jaya di zamannya ya. Turut berduka atas kepergiannya, namanya terus dikenang di dunia penulis pastinya

    BalasHapus
  12. Masih SMP saja sudah berkarya ya, Mbak. Hebat memang.

    Turut bela sungkawa atas meninggalnya Mas Hilman. Semoga Husnul Khotimah.

    BalasHapus
  13. Indonesia berduka ya kehilangan salah satu tokoh penulis kenamaan. Aku jadi inget Ceko deh. Idola dia banget Mas Hilman ini. :'(

    BalasHapus
  14. lupus nemeni aku mbak selama sekolah ya :")
    baca lupus pasti ketawa-ketawa
    innalillahiwainnailaihi rojiun rest in peace

    BalasHapus
  15. Apa hanya aku yang gak pernah baca bukunya Bpk Hilman ya.. Semoga Allah tempatkan ditempat terbaik penulis hebat. Jadi terinspirasi buat jadi penulis yang bisa menghasilkan banyak karya keren.. cari bukunya ah..

    BalasHapus
  16. INna lillahi wa inna lillahi rojiun.
    Turut berduka cita atas kepergian penulis yang mewarnai masa kecil dan masa remajaku. HIngga kini, aku masih membaca karya-karya Bang Hilman yang abadi.

    BalasHapus
  17. Innalillahi wainailaihi rojiun. Turut berbelasungkawa atas kepergiannya. Aku tau karya lupus, sempat heboh juga pada masanya. One day, aku bakal coba baca. Terimakasih karyanya mas Hilman

    BalasHapus
  18. Turut berduka cita mba, namanya gak asing lg deh, mngkin semasa sma dan kuliah sy pernah baca buku beliau

    BalasHapus
  19. Saya juga pengoleksi buku2 karya Hilman mba. Tapi paling banyak lupus kecil dan seri keluarga hantu. Sampe2 ada denah rumah lupus yang aku gambar ulang

    BalasHapus
  20. AKu juga punya beberapa buku Lupus zaman dulu. Kaget banget tau Mas Hilman wafat. Kan ada juga sinetron Lupus di televisi ya mbak. Ah, kangen masa2 kecil dulu membaca buku2 karya beliau yang sangat menarik dan tidak terlupakan.

    BalasHapus
  21. Saya yang termasuk menikmati karya-karya beliau. Selamat jalan mas Hilman. Karyamu selalu memotivasi kami.

    BalasHapus
  22. Dari semua karyanya, aku suka bgt Vanya. Semoga karya2nya yg menginspirasi dan menghibur menjadi amal jariyah bagi almarhum...

    BalasHapus
  23. Siapa sih yang ngga baca serial Lupus. Selalu di hati dan dirindukan. Semoga karya beliau jadi ladang pahala jariyah. Bisa memberi kebahagiaan melalui karyanya ke seluruh negeri.

    BalasHapus
  24. Innalillahi wa innailaihi roji'un...turut berduka cita atas mninggalnya mas Hilman.karyanya akan slalu dikenang,terutama generasi 90an,sy salah satunya sbg penggemar lupus.

    BalasHapus
  25. Masya Allah, sampai Pak Arswendo saja tertarik dengan tulisan beliau. Memang saya akui karya beliau keren-keren

    BalasHapus
  26. Oooo...baru tahu aku, ternyata Mbak Dew lebih banyak menyerap inspirasi dari Mas Hilman. Jujur aku nggak begitu mengikuti Mas Hilman dengan Lupusnya, jadi dulu sempat mikir kira-kira Mbak Dew ini siapa inspirator menulisnya.

    BalasHapus
  27. Innalillahi wa inna ilaihi ro'jiun, saya salah satu penggemar serial Lupus. Ceritanya jenaka dan seru apalagi gaya khas lupus yang sayang sama keluarga. Selamat jalan mas Hilman.

    BalasHapus