Postingan Viral dan Jejak Digitalmu di Internet

Halo Kawan,

Postingan Viral dan Jejak Digitalmu di Internet-Berkat perkembangan teknologi internet, kita tak asing lagi dengan yang namanya kabar viral. Arti viral menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menyebar luas dengan cepat, menyebar luas dengan cepat bagaikan virus.

Kata viral biasanya digunakan untuk berita atau informasi di dunia maya yang begitu cepat tersebar luas dan diketahui masyarakat. Tak heran, akhirnya ramai ungkapan: nggak viral nggak beres. Harus viral dulu baru kelar masalahnya. Suatu ungkapan bahwa kalau kabarnya tidak tersebar luas, maka belum tentu yang dikeluhkan akan ditanggapi pihak lain bisa pemerintah, jenama dan lainnya yang terkait. The power of social media and netizen, ya.

Kabar Viral dan Jejak Digitalmu di Internet
Kabar Viral dan Jejak Digitalmu di Internet


Misalnya saja nih, kita mengeluh tentang jalan rusak atau jembatan rusak di daerah kita. Bertahun-tahun, masyarakat sekitar mengungkapkan kekesalan tapi tak ditanggapi pemerintah setempat. Coba saja, keluhan ini diungkapkan di media sosial dan ramai dibicarakan masyarakat. Maka, tak lama kemudian barulah pihak terkait memperbaiki jembatan atau jalan rusak tersebut. 

Baca Juga: Cara Membuat Konten Edukasi di Medsos

Tak hanya berkaitan dengan fasilitas umum, kabar viral pun beragam. Mulai dari perilaku orang biasa yang unik yang kemudian jadi viral dan terkenal di media sosial atau tempat makan atau tempat wisata yang jadi hits karena viral. 

Sebut saja, Farel Prayoga dan lagu covernya Ojo Dibandingke. Berkat videonya bernyanyi dengan merdu dan percaya diri di pentas, ia diundang Pak Jokowi bernyanyi di acara 17an Istana Negara. Ia juga ramai diundang ke berbagai acara untuk menyanyi. Atau viralnya sebuah warung sate hingga membuat pelanggannya harus mengantre berjam-jam. 

Menjadi viral berarti kita menjadi terkenal. Keuntungannya apa? Selain makin beken, keuntungan lainnya pun kita dapatkan misalnya relasi bertambah, penghasilan meningkat, peluang kerja bertambah dan banyak benefit lainnya.

Tak heran, menjadi viral akhirnya menjadi cita-cita banyak orang. Para konten kreator melakukan berbagai hal bahkan terkadang di luar nalar demi viral, demi FYP di Tiktok, misalnya. Apakah salah menjadi viral? Tentu saja tidak. Dengan viralnya suatu hal, bisa memudahkan untuk mencapai tujuan. Misalnya nih, belakangan ini viral Rahmat, anak berkebutuhan khusus yang rajin bekerja membantu keluarganya. 


Kabar Viral dan Jejak Digitalmu di Internet

Karena beritanya viral, seorang Youtuber ternama, Windah Basudarah mengadakan live streaming game bersama Amat dan berhasil mengumpulkan ratusan juta rupiah untuk biaya pendidikan Amat di SLB. Keren banget, kan kalau yang viral adalah hal-hal baik dan menginspirasi banyak orang. 

Baca Juga: Cara Praktis Baca Buku

Tapi, saat ini banyak orang menghalalkan segala cara untuk menjadi viral dan buah bibir di media sosial. Mereka membuat konten prank atau mengerjai orang, ngomong kasar, mabuk-mabukan dan hal kontroversial lainnya demi meraup like dan view dari penonton. Ada Tiktoker yang menghujat ibu mertuanya karena masak sederhana ketika ia datang berkunjung serta banyak konten yang membuat miris dan sesak dada.

Yup, Inilah kabar viral yang perlu kita abaikan secara massal dan berjamaah.

Don’t make stupid people famous.

Sering banget kan artis dan selebriti membuat berita settingan demi meraup penonton dan uang. Agar namanya selalu disebut-sebut di acara gosip walaupun tentang hal yang memalukan. Bukan prestasi. Beda dengan Korea Selatan, yang para artis dan selebnya takut sekali terkena skandal karena akibatnya fatal, bisa mematikan karir mereka di dunia hiburan selamanya.

Jadi, postingan viral, yes or no? Menurutku, viral tak mengapa asal dalam konteks kebaikan, ya. Kita menjadi viral karena karya, kegiatan serta perilaku kita yang menginspirasi. Bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

Misalnya, viralnya Abing Santoso seorang guru SMK Tari yang menari tradisional dengan bersemangat bersama murid-muridnya di kelas. Ia menjadi viral dan diundang ke berbagai acara. Hal ini menurutku positif karena menginspirasi kita untuk tetap mencintai budaya bangsa sendiri.

Untuk yang kebelet ingin viral dan menghalalkan segala cara? GWS, deh.

Ingat, jejak digital itu tak bisa dihapus. Jangan sampai, kontenmu yang kebelet viral itu malah menghambatmu di masa depan. Jejak digitalmu seperti konten yang berbahasa kasar dan mengandung SARA, berbagai status di media sosial yang melulu merundung dan menghujat orang lain, malah merugikanmu kelak. Jejak Digitalmu di Internet bukanlah hal sepele dan main-main. 

Nama baik dan kredibiltasmu jadi taruhan. Kamu bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sekolah idaman bahkan pekerjaan idaman di masa depan hanya karena konten yang kita anggap sepele. So, postingan viral atau tidak, mari berkarya di jalan kebaikan, ya Kawan. Semangat! 

Sumber Foto: Pixabay.com

 

 

Posting Komentar

0 Komentar