Buku Xenoglosifilia, Kenapa Harus Nginggris? Karya Ivan Lanin Yang Menggelitik

Halo Kawan,

Para warga Twitter pasti sudah akrab dengan sosok Ivan Lanin, wikipediawan ganteng yang senang berbagi ilmu di media sosialnya. Beliau suka berbagi ilmu tentang bahasa Indonesia di Twitter @Ivanlanin. Lelaki yang punya nama lengkap Ivan Razela Lanin ini aktif mengajak para warganet untuk menggunakan kata-kata dalam Bahasa Indonesia dan berusaha menemukan padanan kata Indonesia dari bahasa asing baik lewat blog atau media sosial.

Buku Xenoglosifilia, Kenapa Harus Nginggris? dari Ivan Lanin Yang Menggelitik
Buku karya Ivan Lanin yang memikat (Foto: Twitter Ivan Lanin)


Tak heran, pria kelahiran Jakarta 16 Januari 1975 dan kerap disapa Uda Ivan pernah mendapatkan penghargaan dari Badan Bahasa sebagai Peneroka Bahasa Indonesia Daring. Keren ya, padahal tahu tidak? Latar belakang pendidikan Uda Ivan bukan dari linguistik atau bahasa lho. Ia adalah lulusan S1 Teknik Kimia ITB dan S2 Teknologi Informatika Universitas Indonesia! Uda Ivan juga menggagas beberapa situs sumber kebahasaan seperti kateglo dan Glosarium. 

Buku rekomendasi Ruang Aksara kali ini adalah buku berjudul Xenoglosofilia, Kenapa Harus Nginggris? karya Uda Ivan Lanin. Duh, agak ribet ya diucapkan? Hehe. Ternyata, istilah Xenoglsofilia adalah suatu kecenderungan menggunakan kata-kata aneh atau asing dengan cara tidak wajar.

Istilah inilah mengilhami buku bersampul oranye terbitan Penerbit Buku Kompas tahun 2018. Fenomena zaman sekarang, orang Indonesia merasa keren atau lebih cerdas jika menyelipkan kata-kata bahasa asing terutama bahasa Inggris saat mengobrol atau di dalam tulisannya. Jadi, berbicara dan menulis dengan bahasa Indonesia bercampur bahasa asing. Tak heran, saat ini kita menemukan banyak iklan, artikel atau tulisan lainnya yang ditulis dalam bahasa Indonesia bercampur bahasa asing. Semakin memusingkan untuk dibaca, kita merasa lebih keren, hehe. 

Baca Juga: Sokat Rachman, Penulis Skenario Produktif

Duh, aku tertohok nih. Soalnya, aku lebih memilih memiringkan kata-kata asing dalam artikelku di blog daripada capek-capek mencari padanan katanya dalam bahasa Indonesia, huhu.

Padahal, kita bisa berbahasa Indonesia lebih baik jika kita bisa menemukan padanan kata-kata asing dalam bahasa Indonesia. Kita tidak perlu capek-capek memiringkan banyak istilah asing dalam artikel yang kita tulis. Pengetahuan kita akan bahasa Indonesia juga akan lebih luas ya. Kita bisa menulis cerita atau artikel dengan kosakata yang lebih kaya, tidak itu -itu melulu. Membosankan.

Buku ini berisi kumpulan tulisan Uda Ivan tentang bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari. Bukunya terbagi tiga bagian. Bagian pertama berisi usulan Uda Ivan kata-kata dalam bahasa Indonesia untuk menggunakan istilah asing yang selama ini kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, menggunakan kata daring untuk menggunakan kata online yang selalu kita gunakan. 

Atau menggunakan kata narablog untuk menggantikan kata blogger yang berasal dari bahasa Inggris. Beberapa kata yang sudah mulai akrab di telinga kita misalnya, luring, daring, surel, tagar dan tetikus karena di masa pandemi ini kita akrab dengan pembelajaran daring. 

Pembaca juga menambah pengetahuan tentang kata yang jarang digunakan sehari-hari misalnya perusahaan startup bisa kita ganti dengan perusahaan rintisan. Lebih enak didengar kan ya? Atau mengganti hospitality di dunia perhotelan dan restoran menjadi penjamuan, alih-alih hospitalitas. Atau menggunakan kata pranala daripada hyperlink. Seru kan, ya isi bukunya?

Bagian kedua adalah sesi tanya jawab seputar penggunaan kata dalam bahasa Indonesia. misalnya ini mengapa kita sering mengeja praktik dengan praktek? Apa asal kata indehoi? Dan pertanyaan menggelitik lainnya. Kita jadi makin tahu deh tentang kata-kata dalam bahasa Indonesia.

Ivan Lanin yang bersemangat berbagi tentang bahasa Indonesia

Sedangkan bagian ketiga dalam buku ini membahas Mana Bentuk yang Tepat? Kita suka bingung penggunaan banyak kata dalam bahasa Indonesia. misalnya saja Pencinta atau Pecinta? Sumatera atau Sumatra? Miliar atau Milyar? Semuanya Uda Ivan bahas dengan ringan dan menarik. Kita jadi bertambah dengan wawasan tentang bahasa ibu kita. 

Uda Ivan dijuluki si pedantis oleh editor buku Mas Nur Adji dalam kata pengantarnya. Istilah untuk orang yang agak rewel tentang aturan bahasa. Tapi, tidak sekadar rewel, Uda Ivan banyak memberi pencerahan pada pembaca tentang penggunaan bahasa Indonesia yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari. Memang banyak kata yang terdengar ganjil atau asing tapi bukankah itu terjadi karena kita jarang tahu kata tersebut atau jarang memakainya? Ala bisa karena biasa, bukan?

Buku ini berisi 132 tulisan pendek yang diambil dari blog Uda Ivan yaitu ivan.lanin.org. Tulisan-tulisan dalam buku ini tentu saja mencerminkan, kenapa harus nginggris? Padahal, kita punya kekayaan kosakata bahasa Indonesia yang luas sekali. Buku setebal 233 halaman ini patut kalian baca untuk menambah wawasan berbahasa dan juga biar makin bangga jadi orang Indonesia. Semoga kita juga makin semangat untuk rajin membuka-buka kamus bahasa Indonesia untuk berburu kata-kata unik dan menarik dalam bahasa Indonesia dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih buku kerennya, Uda Ivan! 

Judul Buku: Xenoglosifilia, Kenapa Harus Nginggris?


Penulis: Ivan Lanin


Editor: Nur Adji


Ilustrator: Cindy Alif


Cetakan: Pertama, 2018.


Penerbit: Penerbit Buku Kompas


Harga Buku: Rp52.000

 

 

 

 

Posting Komentar

35 Komentar

  1. Asli sih ini tertohok.😆 Aku bgitu males ya nyari tau bahasa yg benar dari satu kata asing. Kebiasaan pake kosakata asing jadi merasa asing dengan bahasa sendiri. Ini perlu diubah sih 😆

    BalasHapus
  2. Iya ya, kadang menggelitik banget saat kita ngobrol atau menulis kata2 bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa Inggris. Bisa jadi ada rasa gengsi kah? Atau merasa lebih mudah dikatakan dalan bahasa Inggris? Aku pun banyak belum tahu padanan kata dari Inggris ke Indonesia. Sepertinya buku karya uda Ivan Lanin ini patut dimiliki dan dibaca ya, mbak Dedew :)

    BalasHapus
  3. udah sering liat buku ini wara wiri di twitter/IG. sampulnya lucu sih, jadi agak susah baca judulnya. bisa masuk wishlist nih. suka aja sih, kalau uda ivan lanin lagi bahas tentang bahasa di medsos

    BalasHapus
  4. Wah keren sekali Uda Ivan. Kita jadi disadarkan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia tanpa mencampurnya dengan bahasa lainnya. Terima kasih.

    BalasHapus
  5. Aku juga punya buku ini, jadi kapan hari ada acara Lentera Merah di Malang terus beliau hadir. Jauh sebelum pandemi sih. Awww beneran ganteng deh kalo lihat langsung uda mah. Terus jadi beli bukunya dan stalking twitternya hehe.

    BalasHapus
  6. Buku rekomendasi banget buat bekal nulis, agar pilihan kata gak monoton itu - itu aja. Aku suka ngikutin Bang Ivan Lanin menjadikan bahasa Indonesia makin populer dan enak untuk dipakai.
    Agar kita lebih mencintai bahasa sendiri.

    BalasHapus
  7. Bukunya rekomended sekali mba.. Untuk yg belajar nulis dengan menambah perbendaharaan bahasa Indonesia. Aku tersentil karena masih sok nginggris.. 😁

    BalasHapus
  8. Sepertinya menarik mbak buat menambah kosakata bahasa indonesia. Tp ini bukan bahasa baku kan ya?

    BalasHapus
  9. uda ivan lanin junjungankuu 😄 suka banget sama dia karena kehaliannya dan kesantunannya bermain media sosial. Menarik banget nih bukunya, wajib beli!

    BalasHapus
  10. Mungkin terkadang sebagian orang merasa lebih mudah mengaplikasikan kata-kata dalam bahasa Inggris yang lebih singkat dan praktis. Atau bisa pula merasa bergengsi lebih tinggi kalau in English ketimbang menggunakan bahasa Indonesia. Keren ya uda Ivan ini bukan lulusan bahasa ibu, namun memiliki hasrat tinggi memperjuangkan bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  11. Lah, baru tahu kalo ternyata Uda Ivan latar belakang pendidikannya bukan linguistik lhoo. Udah follow twiternya Uda Ivan sedari dulu dan twitnya selalu berfaedah deh

    Duh, jadi kesindir aku juga kalo nulis suka nyampur2 Inggris gitu karena suka males nyari padanan di bahasa Indonesia nih ehehehe

    BalasHapus
  12. sebenarnya banyak sekali bahasa indonesia yang sangat indah entah katanya saat diucapkan ataupun artinya ya mba

    BalasHapus
  13. Wah pasti buku yang mencerahkan ini ya mbak. Kadang sebagai penulis kepingin sih menulis dengan Bahasa Indonesia full. Tapi kesan yang baca kadang tulisan kita jatuhnya terasa kaku dan kering. Gimana dong? Ada solusinya nggak di buku Uda Ivan? 😁😁

    BalasHapus
  14. Kereen euyy jarang lho penggiat untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, banyak yg mengarah ke bahasa asing.

    Recomended bukunya buat panduan mencari padu padan kata.

    BalasHapus
  15. Wah judul bukunya aja keren apalagi isinya nih. Penasaraaan. Cus ah, siapa tau ada di Gramedia nih.

    BalasHapus
  16. saya masih pake bahasa campuran, dan sering pake garing kalau pakai bahasa asing, iya males juga kalau harus cari padanan katanya. Tapi bener juga uda ivan, bahasa ibu harus kita lestarikan, supaya kita tidak terbiasa menggunakan bahasa asing, lama2 kaya malaysia yg berbicara aja udah nyampur bahasanya heheheh

    BalasHapus
  17. Kalau dikemas cerita pendek seperti ini, bisa jadi pilihan. Harganya juga terjangkau yakni Rp 52 ribu tapi juga ada sesi tanya jawab di buku terkait penggunaan bahasa Indonesia

    BalasHapus
  18. waah iya ini ngingetin aku untuk cari tau lebih banyak lagi kosakata dalam bahasa Indonesia. kadang pakai bahasa Inggris karena kurasa itu lebih dipahami masyarakat umum daripada padanan katanya dalam bahasa kita :D

    BalasHapus
  19. Wah, buku yang menarik nih. Secara saya juga ngefans sama Uda Ivan Lanin. Suka membaca tulisan-tulisannya di medsos yang menggunakan kosa kata Bahasa Indonesia.

    Buku ini perlu kita miliki nih, dan membacanya dengan teliti tulisan dari Uda Ivan Lanin.

    BalasHapus
  20. Iya sih, bagus juga kalau kita bisa menggunakan bahasa kita sendiri dengan benar. Tapi gimana yaa... kecenderungan orang jaman sekarang kan yang gampang harus dibikin pusing :))

    BalasHapus
  21. Bagus ya isinya, ternyata terbitnya udah agak lama ya...
    Tapi jadi pengen banget deh baca bukunya juga...

    BalasHapus
  22. Ya ampun idolakuu...rewel soal bahasa tapi rewel yang bagus, karena mencerahkan dan meluruskan. Bahkan kadang ada saja yang baru kutahu seputar bahasa dari si Uda Ivan ini. Buku yang sangat menarik!

    BalasHapus
  23. Saya pun selalu lari ke akun atau blog Kak Ivan kalau ada informasi yang mau saya ketahui terkait bahasa Indonesia yang terkini. Bahasannya simple mudah dimengerti ya

    BalasHapus
  24. penasaran ihh pengen baca... jadi malu juga soalnya aku juga sering pake istilah bahasa inggris kalau bingung nentuin padanan kata bahasa indonesianya hehhe...

    BalasHapus
  25. Wah, menarik sekali ini bukunya. Iya ya, sekarang rasanya kok banyak yang ngomong agak agak keminggris gitu hehe.
    Ini buku bisa untuk belajar bahasa Indonesia anak anak juga ya

    BalasHapus
  26. Wah aku jadi pengen baca buku ini
    Apalagi yg nulis Ivan lanin, penggiat bahasa Indonesia terkemuka
    Besok KLO libur cari bukunya ah

    BalasHapus
  27. Saya kadang nulis campur istilah inggris krn beberapa ga tahu padanannya dalam bahasa indonesia, seperti star up ternyata Indonesianya rintisan ya. Kadang bingung juga sama istilah inggris yg udah akrab sperti handphone smartphone, kalau diterjemahkan merasa kagok heuheue tp harus dibiasain ya di Indonesiakan yg baik dan benar

    BalasHapus
  28. Asli bacanya susah banget ya haha. Aku pengen baca nih bukunya si uda. Selama sering banget mengikuti update-an twitternya.

    BalasHapus
  29. Kebayang banget nih gemana serunya buku ini... Pengen baca komplitnya euy...Baca ini pasti deh nambah wawasna banget karena memang bahasa keseharian kita banyak yang keminggris gituh..hehhe

    BalasHapus
  30. Selalu suka baca tweet nya Ivan Lanin, tapi baru tau kalo ada bukunya ini. Judulnya cukup menggelitik yah, pasti isinya penuh dengan reminder untuk anak-anak jaman. now.

    BalasHapus
  31. mengucapkan Xenoglsofilia ini saya belibet, terutama pas huruf , btw ya ampun langsung tertohok, soalnya termasuk yang suka malas mencari padanan kata^_^

    BalasHapus
  32. aku belum akrab dengan dia mak, hehehe. terima kasih ya sudah mengulas dia, jadi makin tahu dan nambah wawasan. BTW judul post ini ngapa begitu yah

    BalasHapus
  33. Ya Allah...
    Aku inget banget waktu menginap di salah satu hotel di Sukabumi, aku pinjam buku Xenoglosifilia ini untuk dibawa ke kamar.
    Dan seneng banget sama ulasan Ivan Lanin.

    Tapi aku ada setujunya ada gak setujunya sih...
    Aku rasa, kalau untuk pergaulan, menggunakan Bahasa Inggris ini penting. Memperluas wawasan.

    Tapi kalau untuk akademisi, aku setuju.

    BalasHapus
  34. yas aku kenal Ivan Lanin juga by twitter mba, dan langsung tertampar juga karena akupun lebih ilih miringin kata bahasa inggris dibdg cari padanan kata indonesia heheh

    BalasHapus
  35. keren kalau jago bahasa Inggris baca buku juga makin mudah ya, aku sendiri ada yang nulis di blog bahasa inggris bolak-balik cek terjemahan google hehehe

    BalasHapus