Tanti Amelia, Dari Corat-Coret Doodle Jadi Buku

Halo Kawan Aksara,


Sudah menulis dan baca apa hari ini? Kali ini, aku ingin memperkenalkan seorang blogger, ilustrator dan seniman inspiratif nih di Ruang Aksara.


Namanya Tanti Amelia, ia akrab disapa Makneng. Ia adalah pemilik blog www.tantiamelia.comSelain blogger, Makneng adalah seorang ilustrator buku anak. Semua aktivitasnya saat ini berawal dari kesukaannya membuat doodle. Penasaran ingin tahu cerita Tanti Amelia dari Corat-Coret Doodle jadi Buku?


Baca Juga: Eklin Amtor, Pendongeng Keliling


Tanti Amelia, Dari Corat-coret Doodle Jadi Buku
Tanti Amelia berpose bersama karya Doodle nya

Karya-karya Makneng kini bertebaran di beberapa buku anak, novel dan sampul novel, baik buku anak dan dewasa. Salah satu ilustrasinya dalam buku berjudul Aku dan Alam Semesta mendapat apresiasi dari Harvard University, US bersama pengarangnya, Diadjeng Laraswati H.

Prestasi yang sangat berkesan baginya diantaranya saat menjadi ilustrator buku Fuya dari Japan Foundation dan ketika menang juara pertama lomba doodle di acara Eat Travel Doodle yang diadakan Kementerian Pelancongan Malaysia di Kuala Lumpur.


Tanti Amelia, Dari Corat-Coret Doodle Jadi Buku
Ilustrasi Tanti Amelia di Buku Aku dan Alam Semesta 

Makneng cerita, bahwa sejak kecil ia suka menggambar orang, binatang hingga bunga-bunga. Tapi, cita-cita sebenarnya adalah ingin menjadi desainer pakaian. Ia juga suka menggambar cewek-cewek manis (terinspirasi dari komik Nina, Arad & Maya, sama kartun Candy-candy).

Di zaman sebelum ada WFH, cita-cita Makneng ingin punya kantor di rumah, dan punya studio sendiri. Walau belum tahu bentuknya akan seperti apa ya.

Baca Juga: Tips Menang Lomba Blog dari Handiko


Kesempatan pertama men-doodle itu tidak sengaja. Waktu itu,  salah seorang bosnya di Astra mau pulang ke negaranya, dan mereka mencari ide unik untuk kado perpisahan. Salah seorang teman mengusulkan lukisan atau gambar yang berkesan. Ia pun membuat lukisan dan bosnya terkesan dengan karyanya.

 

Setelah itu, ia mulai sering menggambar ilustrasi untuk buku anak, tapi hanya memenuhi  pesanan klien saja.


Tanti Amelia, Dari Corat-Coret Doodle Jadi Buku
Buku mewarnai karya Tanti Amelia 

Seiring waktu, ia sudah menjadi ibu rumah tangga dan blogger dengan berbagai kesibukannya. Ia pun jarang sekali menggambar lagi. Namun, suatu hari ia diminta berbagi ilmu oleh Komunitas Emak Blogger di sebuah acara besar di GBK dan iapun kembali menggambar. Sejak itu, ia kembali menekuni dunia seni. 


Hanya saja, kali ini ia memilih berkarya lewat doodleKenapa memilih doodle? Ya, sebagai ibu-ibu rempong, agak repot baginya untuk memegang kuas dan menggambar di kanvas lagi. Saat itu, ia melihat mural hitam putih (dulu namanya vignet) lalu tertarik untuk mendalaminya.

Oya dalam bahasa Indonesia, doodle artinya mencoret. Doodle art termasuk dalam aliran freehand art, yaitu seni yang dibuat bebas sekehendak hati si pembuatnya. Karya yang dihasilkan biasanya menggambarkan suasana hati si seniman.

Makneng mendalami doodle art sejak tahun 2000-an. Baginya, doodle adalah seni yang mudah, murah, dan bisa dikerjakan di mana saja. Doodle juga membantunya untuk meningkatkan konsentrasi sekaligus menciptakan pemikiran positif.


Ada kisah menarik yang sempat Makneng bagikan di blognya. Saat anaknya mau masuk TK, ia belum punya dana yang cukup. Ia memutar otak dan mencoba menawarkan jasanya membuat mural di sekolah itu. Tawarannya disambut gembira dan akhirnya anaknya bisa masuk TK gratis! Haha. Keren ya. 


Dari doodle jadi buku pertama


Menurut ibu empat anak ini, penting banget bergandeng tangan dengan teman-teman di komunitas, karena dengan begitu bisa saling memberi dukungan.


Ia juga rajin memantengi media sosial untuk mencari informasi tentang lomba doodle. Tak disangka, salah satu buku doodle karyanya adalah hasil dari menang di sebuah lomba doodle. Pihak penerbit tertarik melihat hasil karyanya dan menawarinya membuat colouring book. Wow, keren banget! 


Tanti Amelia, Dari Corat-Coret Doodle Jadi Buku
Salah satu gambar dalam buku solonya


Proses mengerjakan colouring book ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan hingga naik cetak, dan menjadi buku solo pertamanya, dan membuat Makneng semakin cinta dengan dunia doodle


Saat membuat buku mewarnai, Makneng mengerjakannya secara manual alias dengan tangan. Saat itu, ia belum kenal alat-alat menggambar digital seperti pen tab dan lainnya. Kebayang ya berat perjuangannya?.


Apa bedanya bikin doodle dengan membuat ilustrasi buku anak?


Untuk ilustrasi buku anak yang ia buat, gayanya cenderung klasik, bahkan menggunakan imajinasi dari celtic fairy dengan warna-warna cerah. Jarang sekali ia menggunakan warna gelap untuk karya buku anak bergenre fantasi. 


Tanti Amelia, Dari Corat-Coret Doodle Jadi Buku
Ilustrasi buku anak karya Tanti Amelia 


Kalau pernah beli buku-buku dimana ia terlibat dalam pembuatan ilustrasinya, antara lain buku dongeng dan buku anak, semua ilustrasi di buku menampilkan "benang merah" di semua gambarnya. Baik fabel maupun cerita tentang peri.

Untuk ilustrasi buku anak, biasanya ia suka dengan karakter peri, elf, penyihir, dan banyak ornamen lucu yang biasanya tidak ada di cerita sehari-hari, karena menurutnya, imajinasi anak harusnya luas tanpa batas. 

Imajinasi luas tak berbatas ini berguna untuk satu saat kelak, jika ingin berkreasi akan luas tanpa batas juga. Out of the box.


Tanti Amelia, Dari Corat-Coret Doodle Jadi Buku
Ilustrasi buku anak karya Tanti Amelia 

Mbak Tanti pertama kali belajar menggambar karakter fantasi ini ketika masih duduk di bangku SD,  membuatnya dengan cara meniru karakter-karakter di buku dongeng.

Seiring waktu, ia banyak belajar baik secara otodidak maupun mengikuti kelas menggambar. Yang paling sulit, tentu saja menggambar karakter. Karena karakter tokoh akan sama seperti membubuhkan signature ilustratornya.


Lama-lama, ia jadi menemukan bentuk sendiri, dan sebagian memiliki karakter Celtic fairy. Classic, romantic but still cheerful seperti karakter senimannya alias dia sendiri, hehe.


Bagaimana memulai membuat doodle?


Menurutnya, menggambar doodle jauh lebih mudah karena kita dibebaskan untuk menuangkan segala isi pikiran ke dalam bentuk gambar doodle


Ya, menggambar doodle tidak menuntut gambar yang seperti bentuk nyata, jadi bebas untuk menggambar berbagai macam hal yang ada di pikiran!


Doodle merupakan gabungan dari semua imajinasi lalu dituangkan ke dalam selembar sketsa menjadi sebuah gambaran doodle atau doodle art.


Manfaat corat-coret doodle


Menurut Makneng, walau saat ini ada Canva dan berbagai program digital painting yang memudahkan kita untuk membuat sesuatu. Tinggal menempel elemen-elemen yang ada. Namun kita tetap perlu menuangkan ide berupa coretan tangan di atas kertas atau tablet. 

Kegiatan mencorat-coret itu ternyata menimbulkan rangsangan yang membuat otak yang tadinya 'terima jadi' menjadi terpicu untuk lebih kreatif. Wow, ternyata doodle tak sekadar mencorat-coret tapi banyak manfaatnya ya.

Ada seorang profesor matematika terkenal dunia  yang sebelum menulis rumus, mengimplementasikannya ke doodle dulu.


Namanya Maryam Mirzakhani, profesor matematika  Universitas Stanford berusia 37 tahun. Ia menjadi wanita pertama yang memenangkan Fields Medal (secara resmi disebut Medali Internasional untuk Penemuan Luar Biasa dalam Matematika) dan cara dia menuangkan ide dan rumus matematika adalah melalui doodle. Keren ya?

Praktik menggambar dengan tangan ini, terbukti membantu memperkuat pemikiran visual dan keterampilan teknis seseorang. Pada kasus Mirzakhani, ia jadi punya skill mendalam tentang geometri dan sistem dinamis (terutama simetri permukaan melengkung).

Terus, doodle technique dikenal mampu menuangkan kegelisahan, bahkan kemarahan ke dalam secarik kertas. Hal ini dirasakan sendiri olehnya. 


Saat menghadapi masalah, biasanya Makneng mencorat-coret kertas membuat doodle. Dengan corat-coret ini, ia mampu memetakan masalah yang dihadapi dan meningkatkan pemahaman akan keruwetan masalah yang dialaminya.


Menurut Makneng, untuk membuat doodle TIDAK PERLU bakat menggambar karena sebenarnya ilustrasi dan doodle itu dunia  yang berbeda walaupun sama-sama menggambar.


Nah, bagaimana jika adik atau anak kalian terlihat tertarik untuk menggambar doodle?

Kalau anak suka corat-coret, coba sediakan sediakan kertas kosong yang besar juga spidol Snowman karena kalau membuat doodle cenderung warnanya hitam putih dengan garis yang tegas


Jika ada dana lebih, daftarkan adik atau anak kita mengikuti kelas doodle baik secara luring ataupun daring. Mengikuti kelas akan memperkaya wawasan dan bakal semangat ikut lomba, motivasinya membuat doodle pun semakin kuat.


Bagaimana cara menerbitkan buku mewarnai?


Saran Makneng untuk teman-teman Ruang Aksara yang ingin menerbitkan buku mewarnai:


1. Persiapkan tema bukumu dan buatlah 50 gambar untuk disertakan dalam proposal ke penerbit.


2. Buat sketsa. Jika disetujui, barulah dibuat secara digital yaitu dengan program Adobe Photoshop.


3. Ajukan ke penerbit, tunggu persetujuan penerbit. Bikin karya lainnya.


Bagaimana? Tertarik mencoba membuat doodle? Yuk, jangan ragu untuk corat-coret sekarang juga!


 

Posting Komentar

26 Komentar

  1. Masya Allaah terharu banget baca "kisah hidup" dari sudut pandang seorang penulis ternama Indonesia.. Laaafff

    Terimakasih banyak banyak banyaaaakkkkk Dedew sayang. Barakallah selalu untuk ruangasaraku

    BalasHapus
  2. Hebat banget Masya Allah perjalanan hidupnya. Dari mulai corat coret bisa jadi karya ya. Kira-kira apalagi ya mba? Pengen ngikutin juga jejaknya nih, tapi kalo soal gambar menggambar kayaknya aku ga ahli dibidang itu hehe

    BalasHapus
  3. hai hai Makneng yang super duper kereen... sekreatif dan seimajinatif istu sih dirimu makneng... aku baru punya koleksi buku gambar mewarnai yang the hat girl yang jadi buku pertama anak2 gadisku belajar mewarnai dan mengenal gambar dan doodle...

    BalasHapus
  4. Keren banget ya Mak Tanti :) kalau ngeliat gambar doodle kayak gampang asal coret - coret aja padahal nggak semudah itu. Heueheu.. anak saya yang pertama suka gambar nih, harus diarahkan ya mak biar bisa berkembang nantinya. Aaamiin

    BalasHapus
  5. Mantab, keren banget. Aku setiap melihat goresan tangan dirimu membayangkan itu terlukis di kaos, di kebaya, di dress, dan juga di keramik. Pasti keren banget deh

    BalasHapus
  6. Dari dulu kagum dengan hasil karyanya Makneng. Karyanya keliatan sederhana, unik, dan mewakili dunia anak. Bagi saya corat coret doodle itu tidak mudah. Karena harus ada jiwa seninya untuk bisa menciptakan doodle yang bagus.

    BalasHapus
  7. iri banget saya sama orang yang jago gambar soalnya saya juga suka corat coret tapi gambarnya abstrak semua. hihi.

    BalasHapus
  8. Mba Tanti yg aku tau itu memang penuh kreativitas.klo liat medsosnya banyak juga karya yg sudah dipublikasikan, keren. Keliatannya memang kaya corat coret biasa tp hasil akhirnya malah jd bagus bgt

    BalasHapus
  9. Juara bangetlah memang ini mak Tanti ya, bagus-bagus banget gambarnya dan bisa memainkan imajinasi sekreatif itu.

    BalasHapus
  10. Wah baru tau cerita Mak Tanti masukin anaknya TK gratis gara2 gambar mural hehe. Aku tu selalu suka sama bloger yang punya keahlian khusus salah satunya kek Mak Tanti ini. Pemgen banget deh bisa belajar ngedoodle. Kyknya butuh kesabaran dan ketekunan yaaa.

    BalasHapus
  11. Keren dan mantap ya, Mak Tanti ini. Aku suka juga buku bergambar dan Doodle art itu sebenarnya sangat bisa dinikmati orang dewasa. Sukses buat buku-bukunya

    BalasHapus
  12. Masya Allah kereen bun sharingnya...gambar doodle ini unik yaa cuma nunul2 jadi cakep.

    BalasHapus
  13. Ahhh, lope Makneng....
    Selalu salut dengan karyanya, apalagi doodlenya inii, keren2..
    Bikin kaguuum akutu sama beliau, jadi inget akuvpernah digambarin juga sama beliau di Bandung, padahal cuma Corat coret doank eh jadi syantiiiikk.

    BalasHapus
  14. Rasanya aku gak bisa boong deh.. kalau ketemu buku tuh yang dilihat dulu pasti covernya. Padahal "Dont judge a book by each cover" kan yaa..
    Tapi nyatanya ilustrasi dan isi buku memang semelekat itu terkenang di hati pembaca.

    Apalagi kalau ilustrasinya beneran sesuai dengan imaji pembaca.
    Rasanya jadi automatically juga keluar lagu saat membaca buku.

    Ka Tanti memang secakep itu kalo "corat-coret" yaah..
    Gak kaya aku yang bisanya gambar bintang, awan dan bunga kelopak lima. Tapi gitu aku bangga, berasa tangan aku memang suka gambar, walau cuma bisa itu. Hihih..

    BalasHapus
  15. Mak Tanti ini salah satu blogger favoritku juga nih. Suka baca tulisannya, dan suka banget pas lihat hasil karya-karya doodlenya.

    Sekersn itu ya, corrtan doodlenya. Pantas ya sejumlah prestasi sudah ditorehkan oleh Mak Tanti.

    BalasHapus
  16. Duh kalau liat gambar-gambar doodle aku selalu gumun: ini jari-jarinya mesti luweeess banget deh. Kan tiap doodle itu khas ya goresannya, susah diduplikasi karena seperti menyatu dgn jiwa dan karakter si doodlernya.

    BalasHapus
  17. Wah besarnya bakal jadi animator ya kalau dari kecil sudah terbiasa dan mahir Doodle. Pengen nih anakku tak kursuskan Doodle nih

    BalasHapus
  18. Ah, mak tanti ini menginspirasi sekali ya... Terima kasih wawancara dan sharingnya... Saya nih suka merasa engga berbakat menggambar, hihihi...

    BalasHapus
  19. Keren ya Mba Tanti ini. Saya selalu suka hasil Doodle Art buatannya. Baru tahu kalau udah punya buku dengan ilustrasi yang dibuatnya sendiri. Salut banget. Semoga karyanya semakin banyak lagi setelah ini.

    BalasHapus
  20. Kerennnnn abis MakNeng ini. Wah, jadi role model buat para tukang gambar hihii. Ingat anakku Rafa yang sedang kuliah DKV nih, kayak begini juga kesenangannya. Hebat prestasi yang diraih MakNeng ya. Inspiratif sekali doodle nya dan menggemaskan. Pantas saja orang2 terkesima dengan hasil coretannya.

    BalasHapus
  21. Masya Allah....keren banget ternyata Makneng atau mbak Tanti Amelia ini, hebat dengan Hoodie bisa sampai kemana mana, berkarir dengan penuh kreatifitas. Salut..

    BalasHapus
  22. wow, kereeen! corat-coretnya berfaedah dan menghasilkan yaa hihi. semoga corat coretku kelak juga bisa bermanfaat dan mengahsilkan haha

    BalasHapus
  23. Masya Allah begini ini jadinya kalau hobi bener-bener diseriusin yah, sampe dapet pengahargaan, ga main-main. Pengen juga kayak gini sampe beneran jadi karya yang bermanfaat buat banyak orang :")

    BalasHapus
  24. Wah masyaAllah, sejak kecil sudah diasah dan terus belajar, ternyata bisa menjadi jalan rezeki. Mbak Tanti sangat menginspirasi untuk terus berkarya dan menebar manfaat

    BalasHapus
  25. Bagus ya doodle ini..lucu gambar nya dan membuat buku lebih menarik...jadi pengen ikutan belajar bikin doodle juga

    BalasHapus
  26. inspiring lady, thanks

    BalasHapus