7 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina

Halo Kawan Aksara,

Akhir-akhir ini, kesadaran masyarakat dunia untuk membela Palestina yang tertindas oleh Israel makin meningkat. Semakin banyak aksi yang digelar masyarakat di berbagai negara. Hal yang menggembirakan dan berdampak positif untuk kebebasan Palestina. Nah, di dunia literasi, tak sedikit penulis dunia yang mendukung Palestina dan aktif menyuarakan pilihan mereka di platform masing-masing. Siapa saja mereka? Kita bahas bersama, yuk!

7 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina
Free Palestine Pic: Tweeny Tree23

 

1. Sally Rooney, Irlandia

Sally Rooney adalah penulis novel mega best seller dari Irlandia. Penulis kelahiran 1991 ini telah menelurkan beberapa buku laris yang telah diterbitkan di berbagai negara diantaranya Normal People, Intermezzo dan Conversations With Friends. Novel debut Conversations With Friends ditulisnya saat menyelesaikan master bidang sastra Amerika. Naskah setebal 100 ribu kata ini ditulis dalam waktu tiga bulan.

5 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina
Sally Rooney (Getty Images)

Sally mengejutkan berbagai pihak ketika menolak penerbit Israel yang berminat menerbitkan bukunya Intermezzo dalam bahasa Ibrani. Akibatnya, Ia diboikot oleh beberapa penerbit dan dua jaringan toko buku besar di Israel. Tapi, Sally didukung oleh 70an penulis atas aksinya membela Palestina.

2.   2. Arundhati Roy, India

Arundhati Roy adalah penulis legendaris asal India. Perempuan kelahiran 24 November 1961 ini telah menelurkan banyak buku laris. Buku pertamanya The God of Small Things mengganjarnya dengan penghargaan Booker Prize tahun 1997.

5 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina
Arundhati Roy (Literary Hub)

Perempuan yang juga aktivis ini mengenyam pendidikan tinggi di di bidang arsitektur di School of Planning and Architecture, New Delhi. Ia secara terbuka berani mengkritik Israel atas genosida rakyat Palestina. Dukungan ini ia suarakan dengan menandatangani surat pernyataan mengutuk genosida. Pidatonya saat penerimaan penghargaan PEN Pinter Prize yang mengecam aksi genosida Israel ramai dibicarakan tahun lalu.

3. Annie Ernaux, Perancis

Annie Ernaux, penulis dan profesor asal Perancis yang kini berusia 85 tahun. Buku-bukunya antara lain The Years, Il Posto dan Memoirs de Fille. Tahun 2022, ia berhasil memenangkan penghargaan bergengsi Nobel Sastra. Penghargaan ini melambungkan namanya di dunia literasi internasional.

5 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina
Annie Ernaux

Annie secara terang-terangan menyatakan dukungannya untuk rakyat Palestina di berbagai kesempatan. Salah satunya, saat ia menandatangani surat terbuka yang memboikot lembaga budaya Israel di Festival Sastra Palestina pada tahun 2024 lalu.

4.    4. Jhumpa Lahiri, Amerika Serikat

Penulis ternama lainnya yang bergabung dalam penandatanganan surat terbuka yang memboikot lembaga budaya Israel adalah Jhumpa Lahiri. Penulis berdarah India ini telah menerbitkan sejumlah buku diantaranya The Namesake dan Interpreter of Maladies yang diterbitkan di berbagai negara. Pada tahun 2000, ia memenangkan penghargaan Pulitzer untuk kumpulan cerita Interpreter of Maladies.

7 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina
Jhumpa Lahiri

5.   5. William Dalrymple, Skotlandia

Penulis terkenal lain yang menandatangani surat terbuka memboikot Israel adalah William Dalrymple.Penulis kelahiran Skotlandia 20 Maret 1965 ini juga sejarawan tersohor. Buku terbarunya adalah The Golden Road: How Ancient India Transformed the World yang diterbitkan tahun 2024 dan banyak diperbincangkan orang.

7 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina

 5. 6. Asma Nadia dan Helvy Tiana Rosa, Indonesia

Penulis ternama dari Indonesia, kakak-beradik Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia tak bisa dilupakan. Dua penulis berdarah blasteran Aceh dan Medan ini sudah lama memperjuangkan Palestina lewat tulisan-tulisan mereka di berbagai media massa tahun 90an. 

5 Penulis Internasional Yang Aktif Menyuarakan Pro Palestina
Asma Nadia dan Helvy Tiana Rosa

Helvy Tiana Rosa yang pernah menjadi pemimpin redaksi Majalah Annida ini kerap menuliskan puisi dan cerpen yang mengisahkan perjuangan masyarakat Palestina melawan penindasan. Diantaranya dalam buku Derana (2024) dan Hingga Batu Bicara (1999).  

Helvy dan Asma Nadia juga bertindak sebagai produser trilogi film tentang anak Palestina berjudul Hayya yang film ketiganya tayang tahun ini. Untuk memperingati 40 tahun berkarya keduanya, mereka meluncurkan buku-buku yang menegaskan pernyataan sikap mereka mengenai peran sastra dalam diplomasi budaya dan perjuangan kemanusiaan, khususnya dalam mendukung Palestina. 

Dalam acara itu pula, Helvy meluncurkan buku puisi Jantung yang Berdetak dalam Batu. Sementara Asma Nadia merilis buku Sebelum Aku Tiada: Surat-Surat dari Gaza. 

Posting Komentar

0 Komentar