Halo Teman,
Siapa yang di sini tetap semangat
menulis? Acungkan tangan! Hore, ternyata banyak yang tetap semangat menulis
diantara kesibukan sehari-hari, ya. Pada tanggal 25 Juni 2022 lalu, aku
mewakili Forum Penulis Bacaan Anak mengikuti event Literaton, sebuah Konferensi
Guru dan Kreator Konten Anak yang diselenggarakan oleh PiBo.
Semangat Menulis Berkobar (Foto: Pixabay.com) |
Melalui aplikasi dan web, anak-anak bisa membaca buku digital yang seru dan menarik secara gratis. Untuk menambah koleksi buku anak di web, PiBo mengadakan kompetisi karya buku anak PiBo yang dimulai Juli 2022.
Baca Juga: Workshop Cerita dan Rasa Indomie
Event Literaton ini rencananya akan diadakan dua kali dalam setahun dengan rangkaian acara seru seputar literasi. Penyelenggaraan perdana ini diadakan secara daring melalui Zoom pada tanggal 25 Juni 2022 mulai pagi hingga sore hari.
Tema Literaton perdana ini adalah Keberagaman dan Inklusivitas, berdasarkan karakter Indonesia sebagai bangsa majemuk. Aku menghadiri beberapa acaranya diantaranya adalah Kelas Menulis dan Ilustrasi Buku Anak, serta Talk Show Kreatif pada pagi hari.
Lokakarya ini dibawakan oleh Kak
Nindia Maya, seorang penulis dan penyunting buku anak, serta Kak Alnurul
Gheulia, seorang ilustrator buku anak. Para peserta bisa mengikuti kedua acara
ini dengan berganti ruangan.
Kak Nindia membawakan materi pembekalan
dasar buku anak untuk para peserta yang antusias mengikuti kelas pagi hari itu.
Diantaranya, Kak Nindia mengingatkan peserta untuk pahami target pembaca
sebelum menulis buku anak.
Walaupun sama-sama buku anak, tapi ada jenjang usia anak yang berbeda sehingga tentu cara penulisan naskah buku kita berbeda pula sesuai usia anak. Perjenjangan buku anak ini gunanya agar para penulis tepat sasaran dalam menentukan pembaca bukunya. Misalnya nih, buku untuk anak usia Pra TK tentu isinya berbeda dengan buku untuk usia SD. Dilihat dari gaya bahasa, jenis buku hingga tema yang akan diusung. Nggak mungkin ya, untuk anak usia TK kita membuat novel dengan ilustrasi sedikit dan banyak tulisan?
Untuk penulis pemula, Kak Nindia juga menganjurkan untuk membuat kerangka cerita saat menulis cerita anak. Mengapa perlu membuat kerangka cerita? Agar proses menulis lebih mudah, terarah, dan menghindari kebuntuan dalam menulis.
Kak Nindia juga membacakan cerita
anak yang menarik berjudul Lukisan Kata karya Tria Ayu yang memikat peserta
karena cerita dan ilustrasinya yang menarik.
Setelah memaparkan materi, Kak
Nindia mengajak peserta untuk membuat detail kerangka cerita. Detailnya terdiri
dari beberapa hal:
1. 1. Siapa nama tokohnya?
Sebutkan ciri fisik, sifat, dan bersama siapa ia dalam cerita tersebut,
2. 2. Di
mana latar tempatnya?
Tuliskan tempat
kejadian dan kapan waktu kejadian ceritamu.
3. 3. Apa
tujuan yang ingin dicapai?
Tujuan ini
biasanya hal penting bagi tokoh sehingga ia ingin sekali mencapainya.
4. 4. Apa
tantangan yang dihadapi?
Tantangan adalah
halangan yang dihadapi tokoh untuk mencapai tujuannya.
5. 5. Bagaimana
ia menyelesaikan tantangan itu?
Usaha apa yang
dilakukan tokoh untuk menyelesaikan masalahnya. Upayakan usaha ini datang dari
tokoh.
6. 6.Bagaimana
solusi atau akhir ceritanya?
Ceritakan apakah tokoh berhasil mencapai tujuannya atau tidak. Apakah tokoh bahagia atau sedih?
Tak disangka, para peserta semangat sekali lho untuk mengirimkan kerangka ceritanya lewat chat. Kak Nindia terkagum-kagum dengan kreativitas peserta yang membuat cerita di luar kotak. Bingung pilih kerangka cerita mana yang paling keren!
Oh iya, para peserta Kelas
Menulis dan Ilustrasi Buku Anak ini dapat mengikuti Kompetisi Karya Buku Anak
mulai Juli 2022 mendatang. Pemenang kompetisi berkesempatan untuk menerbitkan
buku anak bersama PiBo, ditambah jasa representasi dari LIterasia Creativa,
sponsor utama Literaton 2022. Seru kan hadiahnya, Teman.
Lokakarya selanjutnya tak kalah menarik. Talk show kreatif ini menghadirkan tiga kreator buku anak yang produktif. Mereka adalah Gadis Pratiwi, pendiri komunitas Tuli Mendongeng dan Fikri Muhandis, seorang ilustrator Tuli, bercerita tentang proses kreasi buku cerita anak berbahasa isyarat. Ada pula Mira Tulaar, seorang ilustrator buku anak yang sudah menerbitkan buku fabel anak Seri Toleransi.
Selain itu, aku juga sempat mengikuti acara Seminar Pendidikan dan Pelatihan Guru menyongsong Kurikulum Merdeka 2024 bersama Iin Indriyati dari Kinarya Gagas dan Aisha Habir, co-founder PIBo. Bu Iin membawakan materi Membangun Kemampuan Literasi di Kelas.
Baca Juga: Nita Candra Ilustrator Buku Anak
Menarik banget mendengar pemaparan Bu Iin tentang mempraktekkan kurikulum merdeka ini. Dalam prakteknya, Para pendidik akan semangat membacakan buku untuk anak didik. Tapi, tak sekadar membaca buku. Anak-anak diajak untuk berpikir kritis tentang buku tersebut melalui proses thinking back, thinking about it dan thinking it through.
Ibu Iin juga menunjukkan bagaimana anak didik membuat karya gambar yang berkaitan dengan isi buku yang dibaca. Salah satunya, anak-anak membaca buku tentang binatang bersama guru. Lalu, anak-anak diajak untuk menggambar berbagai binatang yang ada di buku tersebut. Lalu, mereka membuat cerita berdasarkan gambar yang dibuat dan mempresentasikannya pada bu guru dan teman-teman. Seru ya proses belajarnya. Bisa aku tiru nih cara belajarnya di kelas menulis SD Assalamah Ungaran.
Terima kasih PiBo atas
undangannya menghadiri acara bergizi ini. Semoga Literaton bisa terus
diselenggarakan dengan tema yang lebih menarik dan peserta yang lebih banyak.
Sukses ya, PiBo!
19 Komentar
Slide presentasinya menarik sekali. Kebayang gimana seru dan gak membosankannya selama kegiatan literaton itu. Lihat ilustrasi dan pointer-pointer materinya aja tjakep, gak bakal boring deh pasti para pesertanya.
BalasHapusSeneng lihat begini mengajak anak untuk makin cinta dgn dunia tulis menulis dan pastinya JD suka membaca buku
BalasHapusHasil asesmen nasional kemarin, rata-rata kemampuan literasi anak-anak Indonesia masih rendah. Semoga dengan makin banyaknya buku anak yang isi dan ilustrasinya menarik, mampu menarik minat anak untuk membaca.
BalasHapusWah keren acaranya PiBo ini, semoga makin banyak acara bergizi kek gini ya. Aku pernah lho ikutan kelas bikin cernak, dan emang ternyata malah lebih susah daripada bikin teenlit. Karena kita harus memposisikan diri jadi anak-anak juga sih biar bisa ditangkap ceritanya.
BalasHapusWawwww...menarik syekali mb dew. Aku tu dulu beberapa kali menulis cerita anak dan dimuat di media cetak. Tapi kok ga lanjut lagiiiii huhuhu. Asik nih dikasih panduan sama mb dew di sini. Aku dulu nulis ga pakainpanduan wwkwkw. Semoga bisa kembali menulis cerita utk anak. Kalau sekarang baru sebatas join student club online yg membahas cerita/buku sama anak-anak.
BalasHapusTerkait dengan dunia literasi bagi anak-anak adalah hal yang menyenangkan jika disampaikan melalui visual yang menarik. Dan melalui gelaran acara PiBo, kita mengetahui bahwa anak-anak excited dengan dunia literasi, asalkan mengarahkan dengan cara yang disenangi anak-anak.
BalasHapusIlmu dagiingg bgt ini mbaaa
BalasHapusAku tu sebenernya pingin juga create cerita anak.... Tapi blm paham tips and triknya.
Nah, klo dijembreng gini kan jadi assoyyy
Semoga makin banyak karya dalam bentuk buku anak digital selepas PiBo Literaton ini. Anak-anak masih banyak membutuhkan bacaan melalui gawai yang mereka punya. Daripada digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai usia, mendingan ajak baca buku digital bakalan lebih bermanfaat.
BalasHapusSeruuu banget, acaranya ngedaging banget ya maak... Buku anak yang edukatif tetap banyak diminati di tengah serangan games online atau youtube.
BalasHapusTerima kasih banyak sharing-nya Mbk. Bagus banget acaranya, aku jadi ikutan nambah ilmu nih. Keren deh!
BalasHapusdengan adanya Pilo Literaton 2022 bisa memacu banyak peserta untuk meningkatkan literasi dalam menulis dan membuat karya tulisan
BalasHapusSaran kak Nindia untuk membuat kerangka cerita, aku rasa bisa diaplikasikan di dunia kepenulisan apapun ya. Biar tulisannya ngga lari kemana-mana dan fokus dengan pembahasannya.
BalasHapusKalau ikut workshop begini semangat nulis jadi tinggi ya . Ditunggu nih buku anak karya mba Dedew hehehe.
BalasHapuskeren juga nih wadah Pibo ya.. bisa lebih mengembangkan kreativitas aplg klo rutin diadakan ya
BalasHapusKalau ikut acara ini jadi semangat terus menulis ha mba, Ilmunya sangat bergizi sekali mba. Terima kasih sudah berbagi.
BalasHapusBaca postingan ini saya ikut bangga dan optimis bahwa ke depan kita tidak perlu khawatir dengan perkembangan literasi buku anak. Ada banyak orang-orang hebat yang akan terus konsen melahirkan karya-karya bermutu untuk anak-anak indonesia.
BalasHapusAcara kayak gini harus diperbanyak nih. Agar masyarakat kita melek literasi lebih baik lagi. Btw bikin cerita anak itu susah loh soalnya harus detail dan berasa momong. Kalau saya mending bikin novel dewasa soalnya saya gak bisa momong. Hehe
BalasHapusWaah baru tau kalo ada komunitas tuli dan pendongeng. Alhamdulillah anak-anak yang tuli akhirnya juga bisa terasah literasinya karena komunitas ini. Event yang seru banget nih.
BalasHapusdengan adanya acara seperti ini makin menumbuhkan ya literasi untuk buku anak terutama, aku sendiri lagi gencar cari buku bacaan untuk anak demi melatih perbendaharaan katanya biar banyak
BalasHapus