Halo Kawan,
Siapa yang ingin banget membuat komik
atau menerbitkan buku komik sendiri? Ayo, acungkan tangan!
Wah, ternyata banyak sekali yang mau menerbitkan komik biar sekeren Tony Trax yang terkenal dengan komik serial Real Masjid, Faza Meonk dengan serial Si Juki, hingga Rahmi Aziza dengan Mak Iritsnya yang kocak.
Tapi, impian memiliki buku komik banyak yang kandas nih gara-gara nggak bisa menggambar. Nah lho, halu banget nggak sih ingin jadi penulis komik tapi tidak bisa menggambar? Mau ditertawakan sama dinosaurus? Haha.
Eits, biarpun kamu nggak bisa
menggambar ternyata impianmu mempunyai buku komik tak kandas begitu saja lho. Coba
tanyakan pada Mas Tony Trax kreator Real Masjid, apakah ia bisa menggambar? Ternyata,
tidak! Hihihi, sama dong nasib kita, Mas Tony. Sama-sama nggak bisa menggambar.
Coba colek lagi para penulis beken
yang punya berderet buku komik mulai dari Aan Diha, Dian Kristiani hingga Tethy
Ezokanzo, apakah mereka semua jago menggambar? Ternyata, jawabannya: TIDAK.
Ya, ternyata kamu bisa menjadi penulis
komik walaupun tak bisa menggambar.
Bagaimana caranya?
Kamu bisa berkolaborasi dengan ilustrator atau komikus untuk membuat cerita komik. Misalnya saja, Rahmi Aziza yang berkolaborasi dengan Papillon Studio Semarang untuk membuat buku komik Mak Irits. Tony Trax yang berkolaborasi dengan berbagai komikus diantaranya Faza Meonk untuk membuat Real Masjid.
Nah, ada angin segar kan untuk kamu yang pengen menerbitkan buku komik? Apalagi, saat ini komik menjadi media hits untuk menceritakan berbagai hal dengan cara menghibur dan menyenangkan. Komik tak hanya diminati anak-anak, tapi juga oleh anak muda dan bahkan orang dewasa. Saat ini, berbagai lomba komik pun sering diadakan dengan hadiah yang menggiurkan. Yummi!
Tak heran, Industri komik di dunia pun
berkembang semakin pesat dan beragam tema serta jenjang usianya. Bahkan, saat
ini yang sedang digandrungi pencinta
komik adalah platform komik online yang dinamakan webtoon. Ada yang nonton
Today’s Webtoon, drama Korea tentang para seniman webtoon Korea? Drama ini membidik
kehidupan para seniman dan juga para editor serta staf Webtoon. Drama yang
dimainkan Se Jeong dan Nam Yoon Su ini seru ceritanya lho. Duh, kenapa jadi
bahas drakor, nih? Hihi.
Oh iya, Untuk kamu yang bercita-cita ingin punya buku komik kamu bisa mewujudkan impianmu, lho. Bulan Agustus lalu, Forum Penulis Bacaan Anak mengadakan Paber Class perdananya, Menulis Skrip Komik. Biaya kelas ini terjangkau lho hanya 200 ribu rupiah. Kelas ini diadakan secara daring di Zoom dan diikuti oleh 51 orang anggota Paberland. Tujuan kelas ini diharapkan para peserta bisa menulis skrip komik dan kelak bisa menerbitkan buku komiknya sendiri.
Kelas skrip komik dimentori oleh Teh
Tethy Ezokanzo, penulis produktif dari Bandung. Ia telah menulis buku sejak
tahun 2004. Teh Tethy yang lincah ini telah menulis sekitar 250 buku anak
diantaranya komik Wow, Subhanallah (Penerbit Al Kautsar) dan komik Muslim Itu
Keren (Penerbit GPU,2019).
Teh Tethy adalah anggota tim 12 yang menggawangi Forum Penulis Bacaan Anak alias kakak admin Paberland. Ia juga pernah jadi mentor pembuatan Serial Panca, buku tentang pengenalan budaya Nusantara yang dihelat oleh Kemdikbud.
Teh Tethy juga sudah banyak menerbitkan komik yang jadi best seller diantaranya komik Halal dan Haram dan El Pesantren Keren oleh Penerbit Al Kautsar.
Komik Nabi Ibrahim telah diterjemahkan
dalam bahasa Jepang, lho. Selain itu, bukunya juga diterbitkan di Malaysia.
Sedangkan buku komik Cerita Rakyat Indonesia menjadi buku fiksi terlaris
Penerbit BIP 2014. Keren banget kan, Teh Tethy yang mengaku hanya bisa
menggambar benang kusut ini mampu menerbitkan banyak komik best seller nasional!
Iri, iri, iri. Hihi.
Kelas Skrip Komik ini diadakan tiga
kali lewat Zoom. Setiap pertemuan berlangsung dua jam dengan materi penulisan
skrip komik yang padat namun tetap menyenangkan. Pertemuan pertama diadakan
pada 20 Agustus 2022 dan dimoderatori oleh Ridwan Abqary yang akrab disapa Kang
Iwok, penulis buku produktif dari Tasikmalaya.
Setiap pertemuan, para peserta akan mengumpulkan tugas menulis skrip komik. Jadi, peserta tak hanya mendapat teori menulis skrip komik tapi juga langsung praktik menulis, ya. Para peserta langsung membuat skrip komik yang akan diikutkan lomba komik tradisi Panca atau lomba komik QRIS Bank Indonesia.
Kurikulum kelas skrip komik PaberClass ini sudah tersusun rapi sistematis lho, Kawan. Teh Tethy punya Formula KRIUK dalam membuat setiap naskah komiknya. Syukurlah, ia berkenan membagikan formula rahasianya di kelas ini.
Apa itu Formula KRIUK?
K-Kenali Apa Itu Komik?
R-Rencanakan dengan Matang.
I-Ikuti Aturan Penulisan.
U-Utamakan Konten.
K-Koreksi Sampai Bagus.
Pada pertemuan pertama, peserta mendapatkan materi tentang pengenalan komik, jenis dan unsur komik. Peserta akan mulai merumuskan tentang ide, karakter, plot dan ending komik stripnya. Pada pertemuan pertama ini, peserta akan mulai membuat ide, karakter dan logline skrip komik. Karena waktu yang singkat, peserta fokus membuat komik strip, komik pendek yang hanya terdiri dari 6-10 halaman.
Pada pertemuan kedua, para peserta mulai membuat skrip komik dan deksripsi ilustrasi serta bagaimana pembagian panel komiknya. Pertemuan kedua ini, peserta belajar penempatan setting, angle, dan balon kata. Juga membuat variasi dalam komik strip yang kita buat. Tugas pertemuan kedua ini adalah setiap peserta wajib membuat skrip komik 1 halaman. Tugas ini dibaca dan diulas satu-persatu oleh mentor pada pertemuan berikutnya.
Teh Tethy mengingatkan, Baik buruk sebuah komik tergantung dari bahan baku yakni naskah. Matangkan dulu skrip komik baru masuk proses menggambar. Jangan sampai, ilustrator sudah menggambar, eh kita malah mengedit naskah skrip. Kasihan kan.
Jumlah halaman dan jumlah panel naskah harus dihitung dengan cermat, break down dengan benar agar tak ada cerita yang diselipkan lagi. Untuk format feed Instagram sebaiknya empat panel agar gambar jelas terbaca.
Menulis skrip komik seperti menulis naskah skenario. Penulis harus menggambarkan secara detail adegan setiap panel untuk memudahkan ilustrator menggambar komiknya. Ingat, kita sedang menulis gambar. Perhitungkan panjang dialog dengan balon kata.
Pertemuan ketiga adalah pematangan skrip. Teh Tethy mengajarkan bagaimana Edit-Revise-Rewrite untuk skrip komik kita yang sudah selesai. Pada pertemuan ini, tugas skrip komik setiap peserta dibahas oleh Teh Tethy dan dibantu Kang Ali Muakhir, kepala suku Paberland . Menegangkan ya, tulisan kita dibahas para suhu penulis bacaan anak. Deg-deg serr! Setiap peserta yang dibahas karyanya mendapatkan masukan yang berguna untuk revisi skrip komik mereka.
Tak hanya itu, Teh Tethy juga membagikan beberapa portofolio ilustrator dan komikus yang bersedia untuk kolaborasi dengan para peserta untuk mengikuti lomba komik. Asyik, ya! Tak terasa, kelas skrip komik telah selesai diadakan. Teh Tethy sudah memeriksa dan memberi catatan pada tugas komik para peserta dan sudah siap untuk digambar oleh para ilustrator.
Kelas ini mendapat banyak tanggapan
positif dari para peserta lho. Coba intip komentar dari tiga peserta kelas
skrip komik perdana Paberland ini.
“Kelas Komik Skrip Paberland benar-benar membuka
wawasan saya (yang biasanya suka baca komik doang) tentang nilai positif komik
sebagai sarana edukasi buat anak-anak Indonesia. Kelas menulis yang sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas para penulis bacaan anak khususnya.
Kelas Komik emang ciamik!”
Aira Kimberly-Penulis Bacaan Anak
“Ikut kelas komik paberland rasanya seperti duduk di tepi pantai, makan camilan, menikmati keindahan alam dan segarnya udara. Nikmat yg luar biasa.
Aku baru pertama ikut kelas komik di Paberland ini. Aku nol pengalaman menulis komik. Di kelas ini diguyur ilmu yang sangat banyak. Para mentornya Teh Tethy, Kang Iwok, Kang Ali semuanya sangat kompeten. Dan semuanya ramah, ngangenin banget. Menjelaskan materi dengan sangat gamblang.
Urutan materi juga tertata rapi. Mulai menemukan ide,
merangkai outline, menyusun panel sampai membuat deskripsi ilustrasi. Tak
hanya itu, di kelas ini juga dikenalkan dengan para ilustrator yang bisa untuk
diajak bekerja sama. Terima kasih paberland. Kami tunggu kelas menulis
berikutnya!”
Taibatus Solehah-Kediri
“Beruntung sekali bisa ikut kelas komik di Paberclass. Bertemu dengan mentor-mentor yang mumpuni, ngga pelit berbagi ilmu, dan ilmu yg dibagikan benar-benar ilmu yang baru.
Dari yang semula 0, nggak tahu apa-apa tentang komik,
sekarang jadi antusias ingin terjun ke dunia komik. Walaupun ngga bisa gambar,
tapi masih ada harapan untuk bisa berkomik. Semoga bisa nyusul jadi sekeren
mentor-mentor Paberland. Terima kasih Paberland & Kakak-Kakak Mentor semua!
Anggita Al Masithoh, anggota FPBA
Nah, itu dia testimoni dari tiga peserta
kelas Paberland. Kalian tidak ngiler pengen ikutan kelas menulis dari Forum
Penulis Bacaan Anak? Hehe. Insya Allah, bulan Oktober 2022 akan diselenggarakan
PaberClass kedua yaitu Kelas Menulis Novel Anak. Mentornya nggak
tanggung-tanggung, Kang Iwok Abqary yang novel anaknya laris di pasaran. Kalian
pengen ikutan? Tunggu informasi lengkapnya ya di akun media sosial FPBA Paberland!
23 Komentar
Ilmu yang ndaging bermanfaat banget. Terima kasih sudah berbagi 🥰
BalasHapusTerima kasih ulasannya Mbak Dew
BalasHapuskeren banget pelatihannya dan beneran dapat ilmu dari sang ahli dan yang paling penting, bisa langsung dipraktekin hasilnya. Jadi ilmunya beneran diterapkan dan ada keluarannya. mantap!
BalasHapusSelama ini aku pikir penulis komik memang beneran bisa gambar mba? Waktu itu datang ke museum Doraemon, dan disitu Diksh liat karya2 ilustrasi dari Fujiko f Fujio. Jadi aku pikir memang ilustrator itu sekaligus sebagai penulis nya juga.
BalasHapusTernyata bisa kolab gitu yaaa. Bagus juga sih, JD sama2 fokus Yaa. Yg satu bikin alur cerita, yg 1 nya fokus menggambar dari cerita yg ditulis.
Wow..memang acara keren yang seru yaa.. Ternyata membuat komik itu harus detiil sekali yaa.. Terima kasih sharing ttg acara ini mba..
BalasHapusPenulisan skrip komik lebih rumit dr penulisan novel ya, lebih mirip ke naskah pembuatan video sama storyboard
BalasHapusMenarik banget nih kelasnya. Akutu suka tergoda ikut kelas ini itu di dunia literasi tapi harus sadar diri juga kalau genrenya bukan di situ. Dasar impulsif emang
BalasHapusSeru banget kelasnya mbak Dew, aku seneng baca komik. Dulu waktu kecil sering pinjem ke tempat peminjaman buku pasti selalu pinjem komik
BalasHapusWah, jadi hal baru juga ya bisa ikutan kelas skrip komik. Memang di komik itu jalan cerita penting banget. Meskipun gambar oke kalau ceritanya kurang menarik kayaknya bakal susah dibaca.
BalasHapusMembuat komik yang pemabca bisa langsun menangkap maknanya ini gak mudah pasti yaa..
BalasHapusIlustrasinya, jalan ceritanya serta eksekusi ide.
Seru banget belajar bareng di kelas kelas Paberland.
Bicara komik jd flashback jaman kecil seneng bgt baca komik, tiap hari bolak balik ke tempat peminjaman buku, jadii kangeeen moment itu....
BalasHapusWah masyallah bermanfaat sekali ilmunya, betwen kayaknya anak ku nih udah mulai suka nulis komik, nanti pengen cari tau kelas menulis komik untuk anak yaa bun
BalasHapusMembuat komik lebih susah daripada menulis ya.
BalasHapusSukses terus unyuk mbak Dedew.
Waaaah mbaaak, kmrin aku mau ikut ini juga tapi qodarulloh lagi banyak deadline huhuhu, seru banget sama mbak tety sama pak iwok huhuhu
BalasHapuswah bagus banget kelasnya, menurutku komik memang banyak baget peminatnya, aku juga suka membaca komik, karena selain membaca juga disuguhkan dengan visual atau gambar yang menarik.
BalasHapusAku sempat terpikir pengen nulis komik tapi kemudian mengurungkan niat karena nggak bisa gambar. Ternyata pikiran itu dangkal banget, haha. Kita bisa kolab padahal yaa mbaa. Btw makasih banget mbaa review eventnya, semoga ada kesempatan buat ikutaan, Aku bookmark dulu deh hihi.
BalasHapusWaahhh bagus nih kelas berikutnya, novel anak... pengin ikutan dong Dew. Itu klo ikutan biayanya berapa ya? Mantap tuh mentornya Kang Iwok. wooww....
BalasHapusBikin naskah komik itu nggak segampang membacanya, apalagi mengkritiknya ya, Dew. Kelasnya menarik. Sayangnya lagi bokek, jadi nggak bisa ikutan >.<
BalasHapusTerima kasih sharing-nya Mbk, suka banget deh dapat ilmu membuat skript komik dan pastinya makin semangat nulis komik
BalasHapusSerunya ikutan belajar komik skrip bareng Paberland. Langsung sama ahilnya pula, mantap iniii :D Kelas novel anak berikutnya di bulan Oktober semoga bisa join ya, sama Kang Iwok ya...mantul deh suhunya buku :D Membuat komik kayaknya anakku yang kelas 12 seneng nih.
BalasHapusMenarik juga nih kak. Bikin komik memang ternyata gak segampang yang dibayangin, kalau mau buat buku dan ada unsur komiknya, memang perlu kolaborasi sama orang yang pinter bikin komik. Ntar kita yang bagian penulisannya hehe
BalasHapusBuku bacaan anak dari Teh Tethy ini termasuk yang kunikmati ketika remaja bareng sama adikku hihihi, karena pas aku kecil belum ada akses semudah sekarang untuk bahan bacaan. Terima kasih review kelasnya kak
BalasHapusNah, anakku yang sulung hobi gambar, tapi ga pandai nulis..jadi dia koleksi komik, Faza Meonk-salah satu favoritnya. Memang kalau bikin buku komik ga harus bisa gambar ya...serahkan aja pada ahlinya.
BalasHapusBtw, kurikulum kelas skrip komik PaberClass ini sudah tersusun rapi sistematis . Menaril sekali ini. Ada juga Formula KRIUK dalam membuat setiap naskah komiknya. Wah...