”Kita bisa menyibukkan diri dengan hidup atau mati, Ove. Kita harus melanjutkan hidup.”
(Sonja, Halaman 265)
Halo Kawan,
Aku baru saja membaca A Man Called Ove dari Fredrik Backman. Fredrik Backman adalah seorang penulis, blogger dan kolumnis asal Swedia. Buku ini adalah buku pertamanya yang diterbitkan dan langsung melambungkan namanya. Setelah novel ini, Fredrik juga menulis beberapa novel yang juga laris manis.
Baca Juga: Ulasan Buku Xenoglosifilia
Novel ini akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 2013. Buku ini mendapat gelar best seller 18 bulan seusai perilisan awal oleh New York Times. Perusahaan film Hollywood tertarik memfilmkan novel ini dan Tom Hanks didapuk sebagai pemeran Ove.
Beberapa waktu lalu, film ini diputar bioskop Indonesia dengan judul A Man Called Otto. Akting Tom Hanks ciamik banget memerankan Grumpy Otto. Ya, ada banyak nama tokoh dari buku yang diubah di film mungkin biar mudah penyebutannya ya.
Sebuah kisah mengharukan tentang kehidupan seorang mantan tentara Ove berdarah Swedia yang penyendiri dan irit, setelah ditinggal meninggal istrinya sang cinta sejatinya.
Otto muda yang malang nasibnya bagaikan bertemu malaikat ketika berjumpa dengan istrinya. Hidupnya berubah penuh cinta. Sonja orang yang ceria dan ramah, bertolak belakang dengan Ove. Mereka saling melengkapi dan hidup bahagia.
Fredrik Backman penulis berkebangsaan Swedia |
Setelah Sonja istrinya meninggal, ia kehilangan belahan jiwa. Hanya Sonja yang memahami dirinya dan mencintai Ove apa adanya.
Kutipan di awal artikel ini adalah ucapan Sonja pada Ove agar mereka melanjutkan hidup ketika Sonja lumpuh dan tak bisa punya anak lagi. Tapi, sepeninggal Sonja, Ove merasa tak sanggup bertahan lagi. Setiap hari, ia kesepian dan merindukan istrinya. Karena itulah, setiap hari pula ia memikirkan bagaimana caranya bunuh diri agar bisa bertemu Sonja.
Untungnya, ada saja kejadian yang membuatnya mengurungkan niat untuk bunuh diri. Ketika akan bunuh diri di stasiun kereta, ia malah menolong orang dan dianggap pahlawan.
Saat akan bunuh diri di rumahnya, para tetangganya yang ia anggap rese selalu merecokinya dengan urusan ini itu. Minta tolong diantar ke rumah sakitlah, perbaiki sesuatu lah.
Ia memang terlihat penggerutu dan pemarah, tapi ia sebenarnya baik hati dan penyayang. Ia juga selalu memikirkan kalau berbuat baik, Sonja pasti akan senang di sana.
Ove juga orang yang sangat teguh pendirian dan taat aturan. Walaupun kesal, akhirnya ia juga memelihara kucing terlantar yang mampir di perumahannya.
Suatu hari, perumahan itu kedatangan sebuah keluarga baru dari Pakistan dan menjadi tetangga rumah Ove. Keluarga asing itu mengubah hidup Ove.
Awalnya, Ove menganggap keluarga itu menyebalkan. Seorang kepala keluarga yang kelihatan kikuk dan tak bisa apa-apa, Parvaneh istrinya yang sedang hamil sangat cerewet dan dua anak kecil yang berisik. Kerjaan si istri bolak-balik mengetuk pintunya, minta tolong ini itu. Tak disangka, seiring berjalannya waktu kasih sayang keluarga itu kembali menyentuh hatinya yang sepi.
Buku ini menggunakan alur maju dan mundur mengisahkan kehidupan Ove sejak remaja. Kita jadi memahami mengapa sikap Ove jadi seperti saat ini.
Interaksi Ove dengan Parvaneh, anak-anaknya, sahabat yang jadi musuh bebuyutannya Rune dan tetangganya yang lain benar-benar menghangatkan hati.
Sebuah cerita yang indah, baik buku dan filmnya sama-sama menggugah. Apalagi akting Tom Hanks memukau. Buku ini tersedia di toko buku Gramedia, Gramedia Online dan aplikasi Gramedia Digital serta Ipusnas. Buku yang cocok untuk menemani ramadan kamu.
Judul: A Man Called Ove
Penulis: Fredrik Backman
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno
Penyunting: Jia Effendi
Penata letak: CDDC
Perancang sampul: Muhammad Usman
Cetakan I, Januari 2016
Diterbitkan oleh Penerbit Noura Books (PT Mizan Publika)
Jumlah Halaman: 368 Halaman
1 Komentar
Jadi penasaran pengen baca bukunya juga ini
BalasHapus