Pengalaman Ikut Reading Challenge Selama Ramadan bersama Gramedia

Halo Kawan,

Ramadan hampir tiba di penghujung. Rasanya sedih ya ramadan akan beranjak meninggalkan kita. Semoga ibadah kita di ramadan ini berkah. Semoga kita diberikan rezeki kesehatan dan umur panjang agar bisa menyapa ramadan tahun depan, aamiin.

Beberapa hari sebelum ramadan, aku membaca tantangan yang diadakan Gramedia.com dan Gramedia E-Book untuk mengisi ramadan. Namanya adalah Ngabuburead Challenge. Tanpa pikir panjang, aku mengikuti tantangan baca yang diadakan di media sosial yaitu Twitter. Padahal, biasanya aku paling malas ikut tantangan baca atau menulis seperti ini. Hehe.

Selain tantangan baca, sebenarnya aku juga ikutan blog challenge menulis 15 artikel sesuai niche bersama Blogger Perempuan. Sayangnya, karena terlalu maruk dan kurang konsisten, aku ikut tantangan untuk dua blog dan keduanya gagal. Huhu. Untuk blog dewirieka.com aku hanya bisa menulis 9 artikel dari target 15 artikel. Sedangkan blog ruangaksaraku.com, aku hanya berhasil menulis 5 artikel. Salah strategi ya mestinya aku cukup ikut satu blog saja Insya Allah bisa deh 15 artikel dalam dua minggu. Hiks.

Oh ya, Tantangan baca buku ini dimulai 22 Maret dan berakhir 20 April besok. Cara ikutnya pun mudah cukup mengikuti akun @gramediadotcom dan @gramediaebooks di Twitter. Setelah itu, secara berkala kita diminta untuk memperbarui bacaan kita di Twitter dan mencolek kedua akun itu. Jangan lupa beri tagar #NgabubureadChallenge dan #LebihdenganMembaca. Kita bisa melaporkan progress bacaan kita di Twitter kapan saja. Seru, kan?

Akhir-akhir ini, aku dilanda kecemasan dan agar bisa lebih tenang aku memutuskan untuk ikut tantangan baca yang rutin diadakan Penerbit Gramedia Pustaka Utama saat ramadan. Ya, ikut tantangan ini juga memacuku untuk lebih semangat membaca buku dan juga untuk mengisi waktu luang di sela-sela menunggu waktu berbuka puasa. Awalnya, tidak yakin bisa mengikuti tantangan ini tapi, berusaha membulatkan tekad untuk rajin membaca buku yang bermanfaat di ramadan ini. Daripada drakoran dan galau, melulu kan? Hihi.

Agar lebih menarik, laporan bacaanku aku buatkan semacam flyer di Canva. Desainnya sederhana sih hanya berisi sampul buku, juga judul buku, tahun terbit, dan nama penerbitnya. Agar Instagram kelas menulis onlineku Ruang Aksara tetap terisi, aku tak hanya mengunggah proses membacaku di Twitter sesuai ketentuan tapi juga mengunggahnya di Instagram Ruang Aksara. Sekali mendayung, dua tiga pulai terlampaui, kan? Hehe.

Aku memulai tantangan membaca ini dengan membaca A Man Called Ove. Sebuah novel laris dari Fredrik Backman yang berkebangsaan Swedia. Tak hanya mengulas bukunya di Twitter sebagai bagian dari Ngabuburead Challenge, aku juga menulis ulasan bukunya A Man Called Ove di blog ini. Hehe lagi-lagi prinsip sekali dayung dijalankan ya, hihi. 

Terus, aku juga mengulas buku-buku anak yang kudapat dari Ashoka Foundation. Buku-buku anak seri Becoming Changemaker ini menarik banget baik cerita dan ilustrasinya. Bisa kamu baca ulasannya di blog ini, ya: Ulasan Buku Becoming A Changemaker semoga bermanfaat ya!

Setelah itu, aku lanjut baca Pretty Girls karya Karin Slaughter. Aku membahas buku yang kubaca ini di Twitter lengkap dengan progress halamannya. Harapannya sih, bisa jadi rekomendasi untuk mutualku di Twitter yang ingin mencari bacaan yang menarik. Hingga hari ini, ada sekitar 15 buku yang sudah kubaca dan kuulas di tantangan baca kali ini. Sepertinya sih masih bertambah. Agar lebih semangat baca, aku beberapa kali ikut kegiatan baca bareng online dengan komunitas baca di Twitter.

Sungguh, Ada rasa bangga dan lega aku bisa mengikuti tantangan ini dari awal hingga akhir. Aku juga bisa menuliskan dua artikel ulasan buku yang kubaca ini untuk blogku di Ruang Aksara. Nah, untuk kamu yang kesulitan mencari waktu untuk baca buku, kamu bisa ikut tantangan seperti ini juga ikut kegiatan baca bareng online biar kamu lebih terpacu lagi untuk membaca buku, ya. Itulah pengalamanku ikut reading challenge online semoga bermanfaat ya, Kawan!