Nder, uangku tinggal 100 ribu untuk dua minggu cukup nggak ya? Ortuku belum bisa mengirim uang lagi karena di rumah sedang kesulitan.
Akhir-akhir ini, aku sering
membaca postingan seperti ini di base medsos sebuah kampus di Semarang. Tentu saja,
sebagai ibu dari dua anak remaja aku miris membacanya. Bagaimana tidak, anak
kita yang sedang di perantauan untuk menuntut ilmu terkendala biaya hidup
sehari-hari hingga untuk biaya makan pun pusing tujuh keliling. Aku tahu pasti,
orang tuanya di rumah pun takkan tinggal diam membiarkan anak mereka money eopseo dan kesulitan
keuangan.
Jika ia bisa menulis, biasanya
kuajak menulis artikel di blog Ruang Aksara yang kukelola. Ada honor untuk
artikel yang aku muat di blog. Jika ada yang ingin mendapatkan penghasilan
tambahan lewat menulis, aku bersedia memberikan kelas gratis untuk belajar.
Kondisi ekonomi masyarakat
Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja. Pekerjaan sulit didapat, harga
bahan pokok melambung tinggi, pajak semakin tinggi. Harga barang naik, penghasilan
begitu-begitu saja. Hal ini tentu berpengaruh pada mahasiswa yang hidup merantau di tanah orang.
Tantangan Mahasiswa di Perantauan
Menjadi mahasiswa di perantauan memang penuh tantangan. Kita akan hidup jauh dari orang tua. Kita belajar mandiri, berdiri di kaki sendiri. Jika biasanya kita mau melakukan apa saja akan bertanya pada orang tua, bahkan untuk hal kecil seperti ingin makan apa masih tergantung keputusan orang tua. Tak sadar, mahasiswa yang sebenarnya adalah dewasa muda masih bergantung pada orang tua. Kita jadi sulit mengambil keputusan sendiri.
Ketika kita di perantauan dan
hidup di kos, kita dihadapkan dengan berbagai masalah yang memerlukan keputusan
penting. Kita harus mengerjakan tugas kuliah, harus bisa melakukan pekerjaan
domestik sendiri seperti mencuci, membereskan kamar, dan lainnya. Kita harus
cekatan mengatur keuangan pribadi. Belum lagi jika kita menghadapi masalah
keuangan seperti seretnya kiriman dari orang tua. Apa yang harus kita lakukan?
Sebagai mahasiswa di perantauan, tentu saja kegiatan kita tak melulu kuliah dan mengerjakan tugas saja. Sebagai mahasiswa, kita punya waktu luang yang bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang menambah value kita. Misalnya, bergabung di kegiatan kampus seperti UKM Bahasa Inggris untuk memperlancar kemampuan berbahasa asing kita. Kita juga bisa mengikuti kegiatan di luar kampus seperti mengikuti klub buku, belajar merajut atau ikut kegiatan relawan untuk menambah pengalaman dan membangun jaringan.
Apa itu Ekonomi Kreatif?
Menurut John Howkins, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal rutin yang berulang. Contoh ekonomi kreatif cukup luas ya mulai dari kuliner, desain interior, musik, penerbitan, aplikasi dan banyak lagi.
Sebagai mahasiswa, kita dituntut
kreatif. Zaman internet ini banyak peluang yang bisa kita sabet untuk
mendapatkan penghasilan tambahan. Jika kita bisa menghasilkan uang jajan
sendiri, maka kita meringankan beban orang tua di rumah.
Baca Juga: Menulis Novel Online untuk Dapat Penghasilan
Apa yang bisa kita lakukan? Kita
bisa mengembangkan ekonomi kreatif sesuai dengan minat dan bakat kita. Apa yang
bisa kita lakukan untuk menambah pengalaman dan penghasilan? Menjadi konten
kreator kerap menjadi pilihan banyak mahasiswa. Buatlah konten yang mendidik
dan menghibur. Tak asal viral seperti para kreator sekarang. Apalagi hanya
membuat konten prank tiada manfaat.
Kita bisa membagikan keahlian dan
ide kita di media sosial. Misalnya kita suka make up, kita bisa menjadi beauty
vlogger, suka berbahasa asing bisa membuat konten tips-tips mahir berbahasa
asing. Atau jika punya keahlian voice over kamu bisa mengikuti berbagai proyek alih suara di media sosial. Membangun media sosial kita memang tidak mudah tapi bukan
berarti mustahil. Memang tak bisa ujug-ujug punya ribuan, puluhan ribu pengikut
di media sosial bahkan jutaan seperti Jerome Polin dan Fadil Jaidi. Semuanya butuh proses.
Belajar Menulis untuk
Meningkatkan Keterampilan
Salah satu kegiatan ekonomi
kreatif yang bisa kalian tekuni adalah belajar menulis. Kemampuan menulis bisa
menjadi modal kamu dalam kehidupan. Menulis adalah life skill atau keterampilan hidup yang sebaiknya
kamu miliki dan kelak akan sangat bermanfaat untukmu di kehidupan sehari-hari.
Ya, tak mesti jadi penulis sih yang penting kamu menguasai kemampuan ini. Jika
bisa menulis, kamu takkan kesulitan membuat makalah juga menulis skripsi kelak karena
sudah terbiasa.
Jika kamu punya kemampuan menulis, banyak peluang terbuka untukmu. Salah satunya menjadi blogger. Kamu bisa mendapatkan penghasilan dari blog. Walaupun banyak orang bilang blog sudah tidak laku, kalah dengan media sosial tapi untuk pencarian di Google kalian masih baca informasi di blog, bukan?
Baca Juga: Blogging with Heart, Money Will Follow
Melalui blog, banyak peluang yang aku
dapatkan mulai dari undangan event di Bali hingga kesempatan mendapatkan ponsel
terbaru untuk diulas. Aku juga kerap diundang mengisi acara kepenulisan berkat
blogku, bahkan menjadi juri lomba menulis dan lainnya berkat ngeblog.
Bagaimana mendapatkan penghasilan dari blog? Selain mendapatkan penghasilan dari menulis ulasan produk berbagai jenama di blog,gajian Google Adsense dan Affiliate, kita bisa mendapatkan penghasilan dengan mengikuti lomba blog yang marak diadakan belakangan ini.
Selain blogger, kamu bisa
menekuni dunia copy writing, menulis artikel dan caption akun media sosial yang
bertujuan memasarkan produk tapi dengan gaya penulisan soft selling. Apa lagi ya? Kamu
bisa menjadi penulis novel di online platform seperti Karya Karsa, KBM dan
lainnya. Bisa menjadi penulis artikel lepas di berbagai media daring.
Selain blogger atau narablog, aku juga penulis buku anak dan remaja. Kamu bisa menjajal jadi penulis buku anak yang sekarang banyak
dibutuhkan. Penulis buku anak berjenis kelamin cowok masih belum banyak lho. Banyak
peluang yang bisa kamu raih di bidang penulisan buku anak.
Buku anak adalah salah satu jenis
buku terlaris di toko buku. Juga banyak proyek pemerintah untuk buku anak ini.
Jadi, peluangmu untuk maju cukup besar. Enaknya, kegiatan ini bisa dilakukan di
mana saja, kapan saja. Tidak mesti ke kantor.
Baca Juga: Agar Tetap Semangat Menulis
Biasanya, aku menulis di rumah,
atau jika bosan dan tidak punya ide aku akan pindah tongkrongan ke
perpustakaan, co working space atau jika sedang kaya raya aku bakal bekerja di kafe.
Uhuk. Kamu bisa mengikuti berbagai lomba menulis untuk menjajal kemampuanmu. Kemampuanmu
menulis semakin bertambah, kamu juga memiliki portofolio yang bagus untuk bekal
saat memasuki dunia kerja.
Asal kamu bisa membagi waktu antara kuliah, mengerjakan tugas, dan menulis maka kamu akan baik-baik saja. Kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari menulis dan tidak usah mumet sirahmu karena transferan dari orang tua belum tiba juga karena kamu sudah punya pendapatan sendiri dari menulis. Maka postingan yang menyesakkan hati di base X seperti di atas takkan ada lagi. Semangat, ya!
Sumber Foto: Pixabay.com
7 Komentar
Yes, mahasiswa kudu kreatif dalam cari uang tambahan jadi gak terlalu bebanin ortunya. Kalo dulu aku nulis juga tapi kirim ke koran. Sedangkan temen2 ada yg jadi penerjemah, guru les bahasa inggris, dll.
BalasHapusMenulis adalah keterampilan yaa jadi meski bukan jadi penulis juga butuh, businessman juga belajar menulis iklan.
mbaaaa, aku padamuuuu
BalasHapussaluttt bangetttt ama.mb Dew yg punya kepedulian plus rasa welas asih yg tinggi.
barokAllah mbaaa💯💪🙏
Duuuh bener Mbaaa, kalo skr ini kayaknya lebih banyak kesempatan terbuka utk mahasiswa mencari tambahan penghasilan yaa. Apalagi kalo mereka bisa memanfaatkan platform digital atau media sosial dengan baik.
BalasHapusBiasanya malah yg lebih paham hal2 begitu ya mahasiswa skr .
Sedih juga baca tulisan di atas. Rasanya anakku pun hrs diajarin utk bisa mandiri mencari tambahan income dr skr ini, supaya mereka juga terbiasa menjadi kreatif dalam mencari tambahan penghasilan.
bener2 menginspirasi mbaaa..gak cuma buat mahasiswa saja tapi juga berlaku bagi irt yg kadang bingung dirumah mo ngapain..spt aku, dengan menulis bisa membantu kita mengeluarkan uneg2 serta jadi punya teman dan komunitas baru dr blog :)
BalasHapusAh iya, benar sekali
BalasHapusPeluang ekonomi kreatif itu banyak banget
Kalau bisa dimanfaatkan, pasti bisa dapat banyak cuan
Beberapa murid lesku banyak yang menggeluti ekonomi kreatif
Mereka sekarang sudah terlihat mapan di usia muda
kalimat "kalau sedang kaya akan bekerja dari cafe", ini sama kayak aku :D, dan bisa berjam-jam disana. Nggak mau rugi juga
BalasHapusAku dulu waktu kuliah, nyari sambilan dengan kerja jadi guru privat anak SD, itupun pas semester akhir.
Habis baca ini jadi flashback, kenapa aku dulu ga bikin blog dari zaman kuliah, memang waktu itu aku seneng baca dan pengen kerja di bidang media, coba kalau aku udah punya blog dari tahun itu, wowww kayaknya luar biasa aja diriku ini
Menarik dan salut sama Ruang Aksara, beneran memberikan kesempatan bagi para mahasiswa/mahasiswi serta penulis buat berkontribusi plus ada honornya. Pasti sangat membantu sekali, membantu dengan cara mendudik sangatlah keren. Benar adanya kondisi ekonomi kita sedang carut-marut, harus terus jeli melihat peluang ataupun berinovasi sehingga bisa survive dan syukur-syukur bisa buka lapangan kerja, semangat para mahasiswa/i perantau, kalian tangguh.
BalasHapus