Halo, Kawan Aksara,
Kali ini aku ingin cerita tentang klub buku yang baru berdiri nih di Semarang. Namanya Semarang Baca.
Berawal dari keresahan beberapa mamak yang merasa waktunya lebih banyak dihabiskan untuk scrolling media sosial.
Kebanyakan terpapar konten video pendek ternyata berpengaruh negatif untuk attention span kita. Ya, hobi melihat konten video terus-menerus membuat attention span kita semakin pendek. Tak heran, kita jadi sulit fokus pada satu hal kan? Seram kan?
Pertemuan perdana, sudah dilaksanakan bulan Agustus lalu di HOC Cafe yang nyaman di Semarang.
Berlima, masing-masing membawa buku yang sedang dibaca saat ini. Aku membawa buku sastra klasik Indonesia, berjudul Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Penerbitnya Obor.
Setelah diskusi buku, kami pun ngobrol ngalor-ngidul tentang buku dan penulisan. Beneran lho, jadi semangat menulis lagi! Ajaib ya.
Alhamdulillah, setelah pertemuan perdana Klub Semarang Baca, aku jadi terpantik untuk menulis naskah tentang pengalaman masa kecil. Pemantiknya adalah Mbak Hartari, penulis novel yang hadir saat itu menceritakan kalau Penerbit Banana punya lini baru yaitu Seri Cerita Istimewa.
Dua minggu lalu, Mbak Uniek dan Fitri hadir di siaran Radio Idola FM ngobrolin tentang kegiatan membaca buku bersama dan manfaatnya. Tak disangka, antusiasme pendengar radio menggembirakan lho.
Nah, bagaimana kamu tertarik? Buat kamu yang tinggal di Semarang dan sekitarnya bisa lho gabung saat kami berkumpul untuk Baca Buku Bersama. Biasanya, kumpul di sebuah kafe di Semarang dua kali setiap bulan.
0 Komentar