Berbagi Ilmu Menulis Cerpen yang Asyik di SMP IP Assalamah Ungaran

Halo Kawan Aksara,

Jumat lalu (10/10), aku diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan korikuler dan bulan bahasa di SMP IP Assalamah Ungaran. Sekitar 245 anak SMP mengikuti kegiatan di pagi hari itu.

Berbagi Ilmu Menulis Cerpen yang Asyik di SMP IP Assalamah Ungaran

Kegiatan literasi SMP IP Assalamah Ungaran cukup maju. Pernah mendapat juara lomba blog. Tahun lalu, murid-murid SMP Assalamah berhasil menerbitkan buku kumpulan puisi karya mereka. Bukunya dicetak dan menjadi kenang-kenangan untuk para siswa bahwa mereka telah berkarya.

Tahun ini, rencananya pihak sekolah ingin menerbitkan buku kumpulan cerpen karya para siswa dengan tema Lima Waktu yang Membahagiakan. Nah, untuk itulah, aku diundang untuk memaparkan tentang belajar menulis cerita pendek.

Baca Juga: Kelas Blog untuk Portofolio

Sebagai pembuka, aku meminta Pak Riesky untuk memutar film animasi pendek yang memenangkan berbagai penghargaan berjudul Imigrant. Dari film pendek yang menyentuh tentang kerusakan lingkungan dan imigran ini, aku mengajak anak-anak mencari tahu siapa saja tokoh dalam film, bagaimana setting waktu dan tempat, juga alur atau plot ceritanya.

Berbagi Ilmu Menulis Cerpen yang Asyik di SMP IP Assalamah Ungaran

Agar bisa menulis cerita pendek tentu harus menentukan tema dulu. Tema apa yang ingin ditulis? Kalau remaja, biasanya menulis tema persahabatan, cinta monyet, keluarga, atau meraih impian.

Cara Berburu Ide

Setelah menentukan tema yang ingin ditulis, barulah kita mencari ide mau menulis apa ya? Ide bisa datang dari mana saja. 

Ada beberapa cara mencari ide misalnya memperhatikan benda di sekitar kita, mengingat kembali berbagai kenangan, memperhatikan kejadian menarik di sekitar kita hingga pakai metode ATM Amati, Tiru dan Modifikasi.

Biasanya, aku mendapatkan ide dari pengalaman masa kecil atau remaja, dari pengamatan di sekitar kita, atau bisa ide dari film atau lagu yang kita nikmati. Misalnya nih, Kak Nailah anakku mendapat ide menulis cerpen dari temannya yang hobi sarapan durian tiap pagi. Unik kan kebiasaannya? Nailah menggali ide, mengapa anak itu suka makan durian pagi-pagi yang bagi banyak orang bisa bikin mulas perut?

Baca Juga: 5 Manfaat Read Aloud untuk Anak

Aku mendapatkan ide menulis buku Petualangan Rumi karena menonton serial di HGTV tentang rumah mobil. Jadilah, aku menulis tentang petualangan sebuah keluarga menyetir rumah mobil dari Semarang ke Bali. Kamu bisa mendapat ide dari temanmu yang bertengkar di kelas, gurumu yang mengomel terus, apa saja idenya.

Berbagi Ilmu Menulis Cerpen yang Asyik di SMP IP Assalamah Ungaran

Nah, setelah memperkenalkan 5 unsur cerpen yaitu Tema, Ide, Tokoh dan karakter, Setting dan Plot, aku juga memperkenalkan tentang premis. Tujuan adanya premis cerita adalah untuk panduan bagi penulis selama menulis agar tidak tersesat dan menulisnya tetap fokus atau tidak bertele-tele. Ya, panjang cerpen hanya 3-7 halaman kalau bertele-tele, nanti keburu habis dong halamannya hanya untuk prolog! 

Premis juga memberikan sense of purpose bagi semua kejadian dan tindakan tokoh. Jadi, jangan pernah menyusun premis untuk membuat penasaran pembaca.

Kamu boleh berkeinginan untuk membuat pembaca penasaran, tapi sebagai penulis harus memahami arah cerita yang kamu buat sendiri itu dengan jelas dan tanpa pertanyaan.

4 Unsur Premis

   Karakter: termasuk karakterisasi dan inciting incident (kejadian awal yang membuat tokoh harus bergerak menjalankan cerita).

   Tujuan Tokoh: Hal yang ingin dicapai oleh protagonis.

    Halangan Tokoh/ Musuh: hal utama yang menghalangi tokoh mencapai tujuannya.

   Resolusi: kondisi atau situasi terakhir yang dialami oleh tokoh. Sederhananya, apakah tokoh berhasil atau tidak dalam mencapai tujuannya? Dalam keadaan apa?

Rahasia Premis

Premis harus bisa dibuat menjadi satu kalimat singkat yang menggambarkan keseluruhan kejadian yang dialami tokoh, dengan rumus:

Nama karakter (karakterisasi dan inciting incident) ingin (tujuan tokoh) tapi (halangan tokoh) sehingga akhirnya (resolusi).

Contoh Premis

“Anak lelaki 11 tahun mengetahui kalau dirinya adalah penyihir dan berusaha menghentikan kekuatan jahat kembali hidup.”

Nah, aku lalu mengajak para siswa untuk membuat premis lalu mencoba membuat paragraf pertama cerpen mereka. Ternyata, anak-anak kreatif lho membuat premisnya. Jadi, ada dua anak yang aku berikan buku sebagai hadiah karena sudah membuat premis yang cakep.

Baca Juga: Tips Menulis Cerita Anak Jenjang C 

Berbagi Ilmu Menulis Cerpen yang Asyik di SMP IP Assalamah Ungaran

Selain ilmu menulis, aku juga menyemangati anak-anak untuk belajar menulis. Menulis adalah keahlian yang dibutuhkan dalam hidup. Tak perlu berprofesi jadi penulis. Punya keahlian menulis, bisa membawa kalian ke mana saja. Membuka banyak peluang. Seperti Kak Thia penulis KKPK yang berkat tulisannya membawanya melanglang buana ke Korsel, New York, dan negara lain. Jadi, ayo semangat terus belajar menulis ya!

Nah itu dia, sharing tentang menulis cerpen hari itu di SMP Assalamah, semoga anak-anak bisa mendapatkan manfaat dari ilmu yang kubagikan hari itu dan berhasil membuat cerita pendek sendiri ya! Terima kasih undangannya ya, Ibu kepala sekolah SMP IP Assalamah Ungaran.

Untuk Semarang dan sekitarnya, boleh lho undang aku berbagi tentang menulis dan ngeblog. Jadi juri lomba menulis pun bisa, hehe. Hubungi aku bisa via surel kelasruangaksara@gmail.com atau WA 0857-4193-4109 ya. Semoga ilmu yang kubagikan bisa bermanfaat ya!

Posting Komentar

0 Komentar