Mengasah Daya Imajinasi Ala Reda Gaudiamo dan Naning Pranoto

Halo Kawan Aksara,

Kali ini, aku ingin mengajak kalian mengasah daya imajinasi agar bisa lancar menulis cerita. Salah satu masalah dalam menulis adalah kita seringkali merasa tak punya ide untuk ditulis. Karena itulah, kita kerap bengong di depan laptop atau di depan kertas kosong karena merasa tak punya ide apapun. Macet. Kalau sudah begitu, biasanya langsung deh kita menyerah. Langsung beralih ke kegiatan lain. Aduh, kalau begitu terus kapan menulisnya, Kawan?

Mengasah Daya Imajinasi Ala Reda Gaudiamo dan Naning Pranoto
Mengasah Daya Imajinasi Ala Reda Gaudiamo dan Naning Pranoto

Ternyata nih, ide cemerlang tak harus selalu ditunggu. Tapi, kita bisa menjemput impian, eh ide. Ide tak harus datang sendiri. Kita harus lebih proaktif mencari ide menarik. Mencari ide ternyata bukanlah pekerjaan pasif seperti menunggu wangsit datang ya. Sebaiknya, kita bergerak mencari ide daripada menunggunya mampir pada kita.

Hm, bagaimana caranya?

Nah, beberapa waktu lalu aku menyimak kelas Zoom yang dibawakan oleh Reda Gaudiamo, seniman dan penulis buku serial Na Willa yang seru. Di akhir sesi kelas ini, Mbak Reda mengajak peserta kelasnya untuk mengasah daya khayal dengan cara berimajinasi. 

Baca Juga: Dari Tulisan Sederhana Jadi Buku

Bagaimana caranya mengasah daya imajinasi ini? Reda mengajak peserta untuk membuat cerita yang diawali dengan Bagaimana Kalau? Semua peserta diberi waktu tiga menit untuk menulis ceritanya.

Tak disangka, dengan awal cerita sederhana menggunakan bagaimana kalau, para peserta bisa menyusun cerita yang out of the box, lho. Ada yang menulis cerita bagaimana kalau ia tidak usah  wajib tidur siang jadi ia bisa bermain sepuas hati dan bisa tidur nyenyak di malam hari, hehe. Impian seluruh anak kecil nih tak usah tidur siang biar bisa main dan nonton tv sepuasnya. 

Ada juga yang berkhayal bagaimana kalau tubuhnya lentur seperti karet, ia bisa menang pas main petak umpet karena ia bisa bersembunyi di mana saja. Wah, kepikiran saja ya idenya!

Nah, barusan aku membuka buku Menjadi Penulis dan Pengarang Cilik karya Naning Pranoto, penulis dan pengarang produktif. kelahiran 6 Desember 1957 ini. Dalam buku ini, ada bab menarik yaitu Mengasah Daya Khayal.

Mengasah Daya Imajinasi Ala Reda Gaudiamo dan Naning Pranoto
Naning Pranoto

Menurut Naning Pranoto, inspirasi itu sesautu yang menggerakkan hati kita untuk mencipta, termasuk menulis.

Seorang penulis dan pengarang biasanya bisa menulis setelah mendapat inspirasi atau ide ini. Inspirasi memicu penulis atau pengarang untuk berimajinasi atau berkhayal. Karya tulis yang hebat biasanya diciptakan oleh penulis dan pengarang yang punya daya khayal tinggi.

Kiat mengasah daya khayal menurut Naning Pranoto:

1.      1. Berani menyendiri agar punya waktu untuk berpikir dan merenung.

2.      2. Dengarkan kata hati kalian, apa yang diinginkan dan apa yang ditolaknya.

3.    3. Belajar berkonsentrasi dengan cara mendengarkan detak jantung, desah napas, gemeretak gigi, desir angin, suara daun kering jatuh dan lainnya.

4.    4. Melatih diri menjadi orang lain misal orang yang iri , orang yang gembira sehingga kalian bisa merasakannya.

5.      5. Membayangkan menjadi bukan diri kalian misalnya menjadi burung, ular, atau apa saja yang kalian inginkan. Oleh karena itu, kalian harus tahu watak mereka sehingga bisa melukiskannya.

6.      6. Bersikap terbuka dan jujur kepada diri sendiri.

7.      7. Melihat segala seseatu secara detail hingga hal kecil.

Menurut Naning Pranoto, mengasah daya imajinasi bisa dengan cara membayangkan menjadi orang lain atau bahkan jadi hewan, pohon dan apa saja di sekitar kita! Wah, kok bisa kompak ya, sarannya Mbak Reda dan Mbak Naning Pranoto.

Baca Juga: Pentingnya Self editing untuk Tulisanmu

Di akhir bab ini di bukunya, Naning Pranoto mengajak pembaca bukunya untuk berkhayal menjadi sseuatu di luar diri sendiri. Ia menugaskan pembaca untuk membuat karangan sepanjang 100-150 kata dengan salah satu tema di bawah ini:

1.      1. Jika aku menjadi tsunami.

2.      2. Jika aku menjadi burung gagak.

3.      3. Jika aku menjadi sebatang cokelat yang legit.

4.      4. Jika aku menjadi uang.

5.      5. Jika aku menjadi sepeda balap.

Nah, bagaimana? Sudah terinspirasikah kamu dengan tugas dari Naning Pranoto ini? Kalian yang tadinya sama sekali tak terpikirkan ingin menulis tentang apa. Atau yang sedang mengalami writer’s block akut, jika diberikan tugas seperti ini pasti langsung mendadak ide kan?

Nah, sekarang coba kerjakan tugasnya ya. Lakukan hal ini setiap kali kamu merasa kesulitan mencari ide. Kamu bisa mengembangkan pertanyaan dari Reda Gaudiamo Bagaimana kalau? Atau membuat pernyataan seperti Naning Pranoto, jika aku menjadi. Kembangkan imajinasimu hingga tak terbatas! Hehe. Semoga berhasil ya!

 

Posting Komentar

14 Komentar

  1. Iyaa, setuju banget sih daya khayal alias imajinasi itu emang mesti diasah sesering mungkin.

    Soalnya ya seiring bertambah usia, seringkali kita tuh terlalu didikte oleh logika. Terlalu pasrah sama realita, hingga akhirnya imajinasi yang kreatif waktu masih muda menguap dan hilang.

    Aku jadi pengen coba nulis juga ah...
    Bayangin jadi apa yaaa hehehe

    BalasHapus
  2. Aku lupa-lupa ingat pernah nggak baca tulisan karya Bu Naning. Satu yang pasti, namanya familiar banget. Soal ide (apalagi menulis fiksi) kalau aku kadang idenya ada tapi untuk eksekusinya yang susah. Banyak banget alasanya hiks.

    Tapi next, benar juga ya. Kenapa gak coba dulu tulis 100-150 kata sebagaimana yang diajarkan bu Naning. Dari sana baru dapat dikebangkan lagi. Niatnya bikin cerpen, eh tahu-tahu malah jadi novel hahaha

    BalasHapus
  3. Valid menyendiri itu sangat membantu untuk mengasah imajinasi. aku tuh waktu kemarin lagi skipsian selalu ngejarnya tengah malam jam 02.00 karena otak ku tuh paling cemerlang tengah malam bahkan bisa kekejar 2 sampai 3 halaman

    BalasHapus
  4. Wahh asyik sekali bisa menimba ilmu dari 2 penulis keren. Mengasah imajinasi diperlukan ya Mbak Dedew agar tulisannya lebih bagus lagi. Nanti kupraktekkan ah kiat2nya. Kebetulan mau mulai nulis fiksi lagi.

    BalasHapus
  5. Nah perlu tingkat kosentrasi yang lebih tinggi siih untuk melatih daya khayal ini makanya aku prefer cerita non fiksi lebih ngalir aja soalnya karena pengalaman yah hihihi, tapi keren banget sih sharingnya jadi makin banyak belajar lagi nih untuk mngulik daya khayal ke tingkat yang lebih tinggi *setdah

    BalasHapus
  6. Ini penulis fav kuuuu 😍😍😍. Suka banget dengan bukunya na Willa. Sampe aku suruh anak2' baca, dan mereka juga suka ❤️

    Iya sih mba, kalo diperhatiin aja penulis hebat itu memang punya daya khayal tinggi. Enid blyton, JK Rowling's etc .. ga kepikiran aku bisa nulis cerita fantasy begitu.

    Harus dilatih sih yaa.

    Dan melihat tugas fi atas, aku langsung kepikiran dengan tsunami dan burung gagak.

    Mungkin kalo aku jadi tsunami, aku bakal menghancurkan tempat2 yg sering dijadiin maksiat, dan mengayunkan Orang2 baik ke tempat tinggi supaya selamat. Inget Ama tsunami 2004 lalu soalnya ☺️

    Kalo burung gagak, sbnrnya bisa jadi burung udah lama jadi khayalanku 🤣. Secara aku suka tempat tinggi kan. Jadi ngebayangin bisa menjadi burung apa aja, dan melihat dunia dr ketinggian itu impian ❤️. Berharap seandainya jadi burung aku bisa melihat banyak tempat dan penampakannya dari atas . Juga melihat dari dekat patung2 tinggi yang dibangun di seantero kota 😄. Pengen juga bisa foto selfie Ama itu patung sejajar face to face hahahahha. Eh kan jadi burung yaa 🤣

    BalasHapus
  7. Yang penting jg konsistensi kita ya. Kadang semangat di awal, surut di tengah2 menulis. Semoga bisa dipraktekkan nih kalau sedang menulis fiksi. Bagaimana kalai menjadi seekor anak kucing. Atau kalau begini lalu akan terjDi apa?

    BalasHapus
  8. wah ternyata banyak cara untuk melatih daya khayal kita sendiri ya kak, saya ingin menjadi penulis, kadnag suka masih bingung harus menulis dari mana, dan jujur menuliskan dengan indra perasa itu cukup struggle, dengan melatih daya khayal seperti di atas sepertinya bakal membantu banget ya

    BalasHapus
  9. Aku baruuu aja melakukan hal seperti ini, ka Dew.. ama anakku.
    Karena sedang pemadaman, aku jadi gak ada kerjaan yang berhubungan sama gadget. Yang paling enak tuh ya.. rebahan sambil berimajinasi.

    Ternyata, kalau membaca ulasan ka Dew mengenai Ide Kreatif, mbak Naning Pranoto, aku jadi termotivasi. Kayanya ide-ide imajinasi begini bisa dijadikan sebuah kisah yang seru. Meski aku gak pinter nulis cerita juga sii.. hehehe~

    BalasHapus
  10. 7 kiat mengasah daya khayal perlu banget aku implementasikan nih, supaya lebih kreatif dan mudah menemukan ide-ide menarik terutama saat menulis cerpen..sangat manfaat banget thank you

    BalasHapus
  11. Wah ini harus dibookmark sih, penting banget semuanya. Suka kehabisan ide nulis soalnya huhu

    BalasHapus
  12. Haha oleh juga ide tugas nulisnya. Aku paling ga bs euy nulis fiksi, bukan pengkhayal soalnya. Padahal imajinasi bisa dibangkitkan ya klo tau tipsnya. Thanks sharingnya kak

    BalasHapus
  13. Iya, ya. Ide itu nggak mesti ditunggu tapi kita bisa menangkap atau menjemputnya. Seperti yang diulas di atas, kompak banget ya yang disampaikan Reda Gaudiamo dan yang ditulis Naning Pranoto dalam bukunya terkait mengasah daya khayal untuk mendapat ide menulis. Noted nih.

    BalasHapus
  14. Dulu sering menyendiri untuk mendapatkan inspirasi atau imajinasi yang bagus. Tapi sekarang ada bocil jadi susah sekali buat bisa berpikir sendirian dan fokus. Ada waktu pun malam dan kadang udah diterjang kantuk hhhmm.

    BalasHapus